Kopdit Pintu Air memulai usaha di bidang energi dengan mendirikan SPBU di Flores Timur. Kehadiran SPBU ini melengkapi usaha sektor riil lainnya yang lebih dahulu dilakukan Kopdit terbesar di Tanah Air ini.
KSP Kopdit Pintu Air terus mengembangkan usaha di sektor riil produktif. Terbaru, Kopdit dengan keanggotaan terbesar di Indonesia ini menggarap bisnis energi dengan membangun stasiun pengisian bahan bakar umur (SPBU). Melalui anak usaha PT Pintar Sumber Energi, Koperasi berprestasi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mendirikan SPBU di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Yakobus Jano, Ketua Kopdit Pintu Air mengatakan Kopdit Pintu Air melakukan spin off untuk mengoptimalkan perannya dalam mendukung pertumbuhan perekonomian. “Kami sangat serius menggerakan sektor riil agar Kopdit lebih berperan dalam memajukan perekonomian anggota dan masyarakat,” ujar Jano.
Seperti diketahui, sebelum membuka usaha SPBU, Kopdit berprestasi ini telah memiliki usaha sektor produktif yaitu swalayan, penerbitan media, jasa transportasi, minyak kelapa, garam, jasa pariwisata, dan agrobisnis. Deretan usaha ini dan dukungan nyata dari pemerintah daerah dan anggota, Kopdit Pintu Air bisa disebut sebagai kopdit terdepan dalam mengembangkan sektor riil produktif.
Perjalanan Yakobus Jano dalam memajukan perekonomian daerah telah dirintis sejak 1995 melalui program membangun dari desa. Ia memulainya dari Dusun Rotat dengan membuat arisan dan koperasi simpan pinjam. Bermodal 50 anggota, Jano membangun Kopdit Pintu Air. Perjuangannya beserta para pendiri yang penuh liku dan tantangan kini berbuah manis dengan jaringan kantor sudah tersebar di banyak provinsi di Indonesia dan menuai banyak prestasi.
PT Pintar Sumber Energi selaku anak usaha Kopdit Pintu Air yang menangani SPBU sudah memulai aktivitas pembangunan yang ditandai dengan peletakan batu pertama pada pertengahan Juni lalu. Kegiatan itu diawali dengan seremonial adat oleh tetua adat dan dilanjutkan dengan ibadah pemberkatan oleh Pastor Rekan Paroki Hokeng, Pater Simpli Mali, SVD.
Jano menambahkan, kehadiran usaha SPBU ini diyakini dapat mendukung mobilitas masyarakat setempat. Selain itu dapat membuka lapangan pekerjaan bagi para warga. “Seperti usaha sektor riil lainnya yang lebih dulu kami lakukan, SPBU ini ditujukan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Jano.