DALAM sebuah penerbangan Garuda GA 215 dari Yogyakarta International Airport/YIA (Airport baru Kulon Progo) ke Cengkareng. Sebelum berangkat, dari ruang kopilot mengucapkan selamat datang dalam penerbangan GA 215. Dan yang mengejutkan saya, dalam narasinya disampaikan bahwa Garuda Indonesia bekerja sama dengan China Airlines.
Apakah Garuda saat ini sudah diakuisisi Cina? Kabar terakhir dari sebuah media, saat ini ada putusan Pengadilan yang menunda utang Garuda Rp 90 triliun, sehingga untuk sementara bisa terbang kembali. Kalau sinyalemen di atas benar, maka Garuda telah menyusul PLN menjadi subordinasi negara berpenduduk 1,45 miliar itu.
Sebagai waga negara, saya merasa malu, sedih dan jengkel. Saya hanya ingin bertanya: apa mereka yang ngaku/merasa pengurus negeri ini ngerti nasionalisme dan nation pride? Mohon berhenti planga plongo, pliiis. Pake nalar dikit dong, mikir apa yang kalian wariskan untuk anak cucu selain perilaku dungu dengan akibat jangka panjang yang menyedihkan?
Okke Kabayan Tea
Kemanggisan, Jakarta Barat
