
Peluang News, Jakarta – Menyambut musim mudik Lebaran 2025, Garuda Indonesia Group mengalokasikan 1,9 juta kursi penerbangan untuk melayani lonjakan penumpang. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir, mencerminkan meningkatnya permintaan perjalanan udara saat periode liburan.
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, mengungkapkan bahwa dari total kursi yang tersedia, 1.027.000 dialokasikan untuk Garuda Indonesia, sementara 902.000 kursi lainnya diperuntukkan bagi Citilink. Selain itu, frekuensi penerbangan juga meningkat menjadi 10.906 penerbangan untuk kedua maskapai.
“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dengan menambah kapasitas penerbangan guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin pulang kampung saat Lebaran,” ujar Ade dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Untuk memastikan kelancaran operasional, Garuda Indonesia Group mengerahkan 95 armada pesawat, yang terdiri dari 61 unit milik Garuda Indonesia dan 34 unit Citilink. Rinciannya meliputi tiga pesawat ATR, 74 narrow body, dan 18 widebody.
Selain itu, maskapai nasional ini juga menyiapkan 1.497 cockpit crew dan 2.443 cabin crew guna mendukung operasional penerbangan selama periode Lebaran. Demi kelancaran layanan, posko Lebaran akan disiagakan di berbagai bandara dengan hotline khusus untuk memudahkan koordinasi dan layanan penumpang.
Ade memproyeksikan puncak arus mudik akan terjadi pada 28 Maret 2025, sementara arus balik diperkirakan mencapai puncaknya pada 6 April 2025. Secara keseluruhan, periode kepadatan penumpang diprediksi berlangsung dari 24 Maret hingga 7 April 2025.
Saat ini, sebanyak 550.000 tiket penerbangan untuk periode Lebaran telah terjual, dan jumlahnya diperkirakan terus meningkat mendekati Idul Fitri.
“Kami melihat adanya peningkatan sekitar 5 persen dalam jumlah pemesanan tiket, namun tren di Indonesia menunjukkan banyak penumpang membeli tiket di saat-saat terakhir,” jelas Ade. (Aji)