Kutai Kartanegara (Peluang) : Keberadaan Factory Sharing untuk meningkatkan produksi produk UMKM.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mengatakan, jika pembangunan Factory Sharing selesai dan dioperasikan, maka pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa memanfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkannya.
“Selain produksi, keberadaan Factory Sharing juga bisa dimanfaatkan sebagai rumah kemasan,” ujar Arif saat meninjau pembangunan Factory Sharing di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (10/12/2022).
Diungkapkan Arif, KemenKopUKM mendapat kepastian langsung dari pihak kontraktor bahwa pembangunan Factory Sharing akan selesai akhir tahun ini dan segera beroperasi pada 2023 mendatang.
Arif berharap dengan adanya Factory Sharing tersebut, warga dan para pelaku UMKM di Kaltim tidak lagi menjual produk bahan mentahan, atau bahan baku.
“Misalnya, jahe. Di Factory Sharing bisa diolah menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah. Sehingga, ketika dipasarkan, hasilnya bisa lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Arif.
Selain meninjau pembangunan Factory Sharing, Arif juga melakukan kegiatan evaluasi dan monitoring PK2UMK DAK Nonfisik di Kota Samarinda, Kaltim.
“Tujuannya adalah untuk memastikan kegiatan-kegiatan prioritas UMKM bisa terjabar dari atas sampai ke bawah dan bersinergi bersama,” sambungnya.
Dalam kunjungan itu, Arif memaparkan evaluasi kegiatan UMKM, agar bisa satu arah dari pusat ke daerah untuk mencapai target dan diwujudkan bersama.
Misalnya, kata Arif, terkait koperasi moderen, KemenKopUKM menargetkan secara nasional. Diharapkan bisa diwujudkan untuk meningkatkan pendapatan APBD.
Sementara itu, Plt Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan Rosdiana berharap adanya peningkatan UMKM di Kota Balikpapan.
“Meningkat dari segi hasil produksi dan yang utama bisa mensejahterakan pelaku usaha mikro yang ada di daerah dan Kota Balikpapan khususnya,” pungkas Rosdiana.
