hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Ekonom: Danantara Bisa Jadi Instrumen Pengelolaan Aset Negara yang Efektif

Ekonomi Chatib Basri | Foto: Era.id

PeluangNews, Jakarta – Ekonom yang juga anggota Dewan Ekonomi Nasional Chatib Basri mengatakan, Danantara dapat menjadi instrumen pengelolaan aset negara yang efektif.

Karena itu, Chatib mengingatkan pentingnya pengelolaan yang profesional dan berorientasi pada imbal hasil investasi.

“Ini adalah sarana yang baik sekali untuk recycle asset sebetulnya,” ujarnya dalam SMBC Indonesia Economic Outlook 2025, Selasa (18/2/2025).

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin (24/2/2025).

Menurut Prabowo, Danantara akan mengonsolidasikan aset ekonomi negara yang dikelola BUMN untuk kepentingan jangka panjang.

“Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita,” kata Prabowo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/2/2025).

Investasi awal untuk BPI Danantara mencapai US $20 miliar atau sekitar Rp 325,8 triliun (kurs Rp 16.290).

Chatib melanjutkan bahwa aset BUMN yang selama ini tidak termanfaatkan bisa dikonversi menjadi aset produktif.

“Yang mungkin akan membuat investor itu tertarik,” kata dia.

Chatib menambahkan, tanpa manajemen yang profesional, skema ini bisa menimbulkan risiko besar di masa depan.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai Danantara bisa mengurangi intervensi politik dalam pengelolaan aset negara.

“Kalau misalnya Danantara sesuai dengan yang direncanakan, itu banyak hal yang tidak perlu didiskusikan via DPR,” kata Burhanuddin.

Dia mengemukakan, skema ini bisa memangkas negosiasi dengan DPR, termasuk dalam penunjukan komisaris dan direksi.

“Ada ongkos politiknya kan, ada biayanya, ada trade off-nya, termasuk pengangkatan komisaris, direksi, itu perlu approval dari DPR,” ucapnya.

Danantara, tambahnya, berpotensi menjadi instrumen seperti Temasek di Singapura. Namun, dia mengingatkan risiko besar jika skema ini salah kelola.

“Tapi jangan lupa kalau kita kepleset kemudian mengikuti rute 1MDB di Malaysia, habis kita, dan pertaruhannya sangat mahal,” kata Burhanuddin. []

pasang iklan di sini
octa forex broker