
Peluang News, Jakarta – Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) atau SMESCO Indonesia berkomitmen untuk mendorong dan mendukung kemandirian dari para penyandang disabilitas di Indonesia.
Salah satu komitmen ini ditunjukkan melalui kolaborasi bersama dengan platform manajemen sosial Satunesia untuk menyelenggarakan pelatihan eksklusif seni lukis yang bertajuk “Suara Dalam Karya” bagi para pelaku seni penyandang disabilitas tuli.
Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO, Wientor Rah Mada, mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk mendorong kiprah mereka agar dapat semakin mandiri dan produktif.
“Kami ingin bantu para teman tuli supaya lebih memahami cara bersaing dalam lingkungan seni dan ekosistem bisnis yang telah integral dengan digitalisasi,” kata Wientor dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Ia menjelaskan, pelatihan eksklusif bagi seniman disabilitas tuli ini menawarkan tingkat keterlibatan yang lebih intensif melalui sesi bimbingan khusus dan sesi tanya jawab langsung dengan para instruktur oleh seniman profesional serta dibantu oleh juru bahasa isyarat dan para relawan yang ada.
Adapun pelatihan yang diselenggarakan di Smesco Labo ini digelar dalam empat rangkaian acara, yakni seleksi karya melalui Online Registration, Outdoor Painting Workshop, kemudian dilanjutkan dengan 5 sesi Intensive Painting Workshop di SMESCO dan diakhiri dengan kegiatan Art Exhibition & Auction pada 27-29 April 2024 mendatang.
“Nantinya acara ini akan menghasilkan 10 teman tuli terbaik dari 100 pendaftar dan tentunya kita berharap agar setelah adanya pelatihan ini diharapkan peserta mampu meningkatkan skill development untuk menopang kemandiriannya,” ujar Wientor.
Selain sebagai bukti nyata pemberdayaan disabilitas, menurutnya, acara ini juga merupakan wadah bagi anak-anak muda untuk melakukan aksi sosial yang konkret dan sejalan dengan tiga pilar Satunesia dalam kegiatan berkemasyarakat.
Ketiga pilar tersebut yaitu pilar pendidikan, lingkungan, dan disabilitas.
“Acara ini sebagai wadah anak-anak muda yang ingin melakukan aksi sosial yang nyata karena semua program ini diberikan secara gratis dari sebagai bentuk komitmen perubahan terutama untuk teman-teman disabilitas,” ungkap Wientor.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panita Satunesia, Muhammad Andreza menyampaikan bahwa Program Suara Dalam Karya ini berfokus kepada teman tuli untuk mencetak seniman-seniman yang berpotensi dalam bidang karirnya.
Dengan adanya gerakan ini, ia berharap agar bisa menjadi gebrakan baru bagi brand-brand lokal UMKM untuk menggunakan karya-karya dari teman tuli dan berkolaborasi menggunakan lukisan teman tuli pada produk UMKM.
Lebih lanjut, ia mengatakan, masyarakat dapat melihat dan menikmati serta bergabung dalam gerakan Suara Dalam Karya Satunesia bersama teman tuli dalam satu gerakan sosial yang saling membantu mewujudkan kesetaraan saat pembukaan pameran.
“Jadi, Satunesia ini bekerja sama dengan salah satu galeri terhits di Indonesia saat ini, yaitu Galeri Zen1 Menteng dan Alhamdullilah dari pemilik hingga timnya yang sangat mendukung teman tuli, jadi karya seni teman tuli bisa dipamerkan di sini,” tutur Andreza.
“Bahkan, teman-teman mengaku terpukau dengan fasilitas yang ada di Smesco. Karena tempat pelatihannya sangat inklusif membantu teman tuli fokus berkarya dan ruang kelas berdekatan dengan brand Elders Co yang memproduksi berbagai macam Vespa listrik yang menjadi pemandangan unik bagi teman-teman,” tambahnya.