Target 1 juta anggota pada 2025 dan pembentukan yayasan yang bergerak di sektor pendidikan dan kesehatan merupakan keseriusan Kopdit Pintu Air untuk menjadi solusi bagi anggota dan masyarakat.
Sebagai salah satu koperasi besar, harapan tinggi tersemat di pundak KSP Kopdit Pintu Air. Dengan semua sumber daya yang dimiliki, koperasi dengan segudang prestasi ini didorong untuk menjadi lokomotif dalam menekan angka kemiskinan.
Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi, saat membuka RAT Kopdit Pintu Air Tahun Buku 2023 mengungkapkan, salah satu fungsi koperasi adalah memperkokoh perekonomian rakyat dan mengembangkan perekonomian nasional. Fungsi ini sangat relevan dengan kondisi NTT di mana tingkat kemiskinan mencapai 19,96%.
“Kopdit Pintu Air adalah koperasi besar di NTT yang sudah berhasil di usaha simpan pinjam. Sekarang tugas besarnya adalah menekan angka kemiskinan,” kata Zabadi di Maumere, 24 Mei 2024.
Acara RAT yang diselenggarakan secara hybrid tersebut diikuti oleh 71 kantor cabang dan cabang pembantu yang tersebar di seluruh Indonesia dan turut dihadiri oleh para pejabat dan tokoh yakni Uskup Maumere Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Tokoh Koperasi NTT Romanus Woga dan PJ Gubernur NTT yang diwakilkan Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTT, Adi Mandala dan Pj Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera.
Sejauh ini, Kopdit Pintu Air yang dinakhodai oleh Yakobus Jano itu tidak hanya bergerak dalam usaha simpan pinjam saja, tetapi sudah merambah ke sektor riil produktif yang dikelola oleh anak-anak usahanya. Tercatat, kopdit dengan anggota terbanyak di tanah air itu telah mengelola usaha antara lain minyak kelapa, garam, media massa, supermarket dan pariwisata.
Melalui pengembangan usaha di sektor riil tersebut, Kopdit Pintu Air telah banyak memberikan efek pengganda bagi perekonomian daerah seperti penyerapan tenaga kerja hingga berkontribusi dalam meningkatkan pemasukan kas daerah. Terbaru, jajaran pengurus sedang menyiapkan yayasan yang akan bergerak di sektor pendidikan dan kesehatan.
Zabadi menambahkan, modal dasar Kopdit Pintu Air adalah jumlah anggota yang tersebar di NTT hingga seluruh Indonesia. “Jika semua anggota Pintu Air didampingi dan diberikan modal untuk usaha produktifnya, maka kemiskinan akan cepat terselesaikan,” ujarnya.
Harapan senada disampaikan oleh Pj Gubernur NTT yang diwakili Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTT, Adi Mandala yang menjelaskan menuju Indonesia Emas tahun 2045 kemiskinan ditargetkan sebesar 0,7%. Salah satu cara mencapai target itu adalah melalui Koperasi. Terkhusus di NTT, Kopdit Pintu Air harus menjadi lokomotif dalam menarik UKM menuju sejahtera.
“Kopdit Pintu Air adalah koperasi besar dari sisi aset dan jumlah anggota, maka Pemprov NTT berharap Pintu Air menjadi garda terdepan dalam menumpas kemiskinan,” tegasnya.
Harapan besar dari pemerintah pusat dan Pemda NTT tersebut menunjukan eksistensi Kopdit Pintu Air yang semakin kuat dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat. Ini juga menjadi tambahan motivasi bagi pengurus dan manajemen untuk semakin memacu kinerjanya pada masa mendatang.
Dalam RAT tersebut, Ketua Kodpit Pintu Air Yakobus Jano menyampaikan di tengah tantangan yang terjadi, pihaknya berhasil mencatatkan kinerja gemilang. Ini terutama karena besarnya dukungan anggota dalam pengembangan usaha koperasi.
“Anggota adalah pemilik lembaga ini, dan tugas lembaga adalah membantu agar anggota hidup sejahtera dan terjamin,” tegas Jano.
Tokoh koperasi berprestasi itu juga mengingatkan tiga pilar pertumbuhan Kopdit Pintu Air yakni ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Pilar pertama yakni ekonomi sejauh ini sudah berjalan sesuai dengan harapan melalui usaha simpan pinjam dan sektor riil produktif.
Sementara pilar pendidikan dan kesehatan sedang disiapkan yayasan yang akan menjadi pengelolanya. Tujuan utama pembentukan yayasan adalah meningkatkan kesejahteraan anggota melalui jalur pendidikan tinggi dan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
Terkait dengan kinerja Kopdit Pintu Air selama 2023, ungkap Jano, asetnya mencapai Rp2,02 triliun, tumbuh 15,10% dibanding 2022 senilai Rp1,75 triliun. Pertumbuhan aset terutama ditopang dari naiknya pinjaman yang disalurkan kepada anggota sebesar 15,68% menjadi Rp1,72 triliun.
“Penyaluran pinjaman yang meningkat untuk membantu pengembangan usaha anggota,” ungkap Jano.
Besarnya dukungan anggota terhadap Kopdit Pintu Air salah satunya ditunjukan dari naiknya modal anggota dari Rp732,80 miliar di 2022 menjadi Rp806,99 miliar pada 2023. Ini sejalan dengan bertambahnya jumlah anggota menjadi 341.251 orang atau naik sebesar 14,33% dari tahun sebelumnya.
Peningkatan kinerja keuangan tersebut dibarengi dengan implementasi tata kelola yang baik. Ini tercermin dari penilaian Kantor Akuntan Publik yang memberikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Menurut Ketua Pengawas KSP Kopdit Pintu Air Bernabas Hening, kriteria penilaian dari lembaga KAP tersebut adalah Laporan Keuangan, Kepatuhan yang terkait dengan kebijakan hukum serta aturan; dan operasional.
“Saya berharap dengan adanya pencapaian ini, seluruh pengurus dan manajemen di semua cabang yang tersebar di Indonesia dapat mempertahankannya,” ungkap Hening.
Pada kesempatan yang sama, General Manajer Kopdit Pintu Air, Gabriel Pito Sorowutun mengungkapkan peningkatan kinerja merupakan hasil kerja keras tim manajemen, pengurus serta anggota yang pro aktif di setiap cabang, cabang pembantu, kelompok hingga titik kumpul. “Peningkatan kinerja merupakan hasil kolektif yang saling bersinergi,” ungkap Gabriel Pito.
Atas hasil yang telah diraih selama 2023 manajemen Kopdit Pintu Air tidak cepat berpuas diri. Tantangan ke depan untuk mencapai 1 juta anggota pada 2025 merupakan hal yang harus direalisasikan. Selain itu, yayasan yang bergerak di bidang pendidikan tinggi dan kesehatan juga perlu ditindaklanjuti secara serius.
“Kita punya target 1 juta anggota pada tahun buku 2025, tetapi saya berharap kita harus bekerja lebih ekstra sehingga target itu kita bisa raih di tahun buku 2024,” pungkasnya.
Untuk mengapresiasi kinerja kantor cabang dalam perolehan SHU tertinggi tahun buku 2023, dalam RAT tersebut Pengurus memberikan penghargaan kepada 10 kantor cabang (lihat box). Penghargaan ini diharapkan dapat lebih memacu kinerja pada masa mendatang.
Pengurus dan manajemen Kopdit Pintu Air menilai harapan yang besar kepada lembaga untuk menjadi garda terdepan dalam pemberantasan kemiskinan bukanlah beban melainkan tugas mulia yang perlu direalisasikan. Target jumlah anggota hingga 1 juta orang pada tahun depan dan pembentukan yayasan yang akan mengelola perguruan tinggi dan rumah sakit merupakan bukti nyata keseriusan untuk berkontribusi memakmurkan negeri. (Kur)