hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Dorong Digitalisasi, Kemenperin Gandeng JICA Fasilitasi IKM Komponen Otomotif

Peluang News, Jakarta— Industri otomotif terus menjadi pilar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Di balik geliat sektor ini, industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif memainkan peran strategis sebagai bagian dari rantai pasok nasional.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan kendaraan di tahun 2024 menunjukkan angka yang signifikan. Tercatat penjualan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 865.723 unit, sementara penjualan kendaraan roda dua menembus angka 6.333.310 unit.

Namun demikian, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, mengungkapkan bahwa IKM komponen otomotif tengah menghadapi tantangan besar akibat situasi ekonomi global yang menuntut peningkatan efisiensi dan produktivitas.

“IKM komponen otomotif harus mampu memenuhi standar QCD (Quality, Cost, Delivery). Untuk itu, sinergi dan kolaborasi dalam pembinaan menjadi kunci keberlanjutan,” ujar Reni dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (24/4).

Sebagai langkah konkret, Kemenperin bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) menginisiasi program Automotive Industry Development. Salah satu bentuk implementasinya adalah fasilitasi matchmaking antara IKM komponen otomotif dan startup teknologi yang tergabung dalam platform Startup for Industry.

Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Dini Hanggandari menjelaskan, program ini bertujuan untuk mendorong digitalisasi dan otomatisasi di sektor IKM komponen otomotif.

“Dari proses tersebut, terjalin delapan kolaborasi antara IKM dan enam startup teknologi yang terpilih,” kata Dini dalam acara penandatanganan kontrak antara JICA dan para startup di Jakarta, Selasa (22/4).

Adapun delapan pasangan kolaborasi tersebut adalah:

  • PT. Armeta Kreasi Mandiri dengan PT. Trimitra Nusantara Sakti
  • PT. Eran Plastindo Utama dengan Ragdalion Technology
  • PT. Arkha Industries Indonesia dengan PT. Sopwer Teknologi Indonesia
  • PT. Laksana Tekhnik Makmur dengan PT. Sopwer Teknologi Indonesia
  • PT. FNF Metalindo Utama dengan Ragdalion Technology
  • PT. Itori Kreasindo Perkasa dengan PT. Stechoq Robotika Indonesia
  • PT. Sebastian Jaya Metal dengan PT. Takodam Ciptamandiri Nusantara
  • PT. Sugi Jaya Utama dengan PT. MyEco Teknologi Nusantara

Setiap proyek implementasi akan dibiayai oleh JICA dengan total anggaran mencapai Rp1,2 miliar.

Dini menambahkan, pihaknya mengapresiasi dukungan JICA, tidak hanya dalam pemberian solusi teknologi, tetapi juga pemberdayaan startup binaan Kemenperin sebagai penyedia teknologi.

Sementara itu, Senior Representative JICA Indonesia Office, Sato Akira, menyampaikan bahwa lebih dari 20 proposal diterima dalam program ini, menunjukkan tingginya antusiasme pelaku industri.

“Survei kami juga menunjukkan mayoritas perusahaan berminat untuk kembali mengikuti program matchmaking serupa jika diadakan secara daring,” ungkap Sato.

Ia berharap, proyek implementasi teknologi yang berlangsung dari April hingga Juli 2025 ini dapat mempercepat proses digitalisasi dan meningkatkan daya saing IKM otomotif Indonesia.

“Ke depan, kami berharap semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan platform Startup for Industry untuk berkolaborasi dengan penyedia teknologi,” tutupnya.

pasang iklan di sini