Peluang News, Jakarta – Emiten pertambangan Petrindo Jasa Kreasi (kode saham: CUAN) berhasil menggenjot kinerjanya sepanjang 2024. Petrindo yang merupakan afiliasi dari perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Pacific Tbk itu menggenjot pendapatannya hingga 719% pada tahun 2024 menjadi US$801,7 juta.
Petrindo merupakan perusahaan yang bidang usahanya terintegrasi di sektor pertambangan, infrastruktur, serta jasa pertambangan dan EPC
Direktur Utama PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Michael mengatakan capaian pendapatan yang dibukukan perusahaan itu pada 2024 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
Lonjakan pendapatan itu juga turut menggenjot capaian laba bersih Petrindo yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai US$160,8 juta, melonjak lebih dari 929% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$15,6 juta.
Perusahaan itu berhasil mendiversifikasi sumber pendapatannya dari 100% penjualan Batubara di 2023 menjadi hanya 34% dari penjualan batu bara pada 2024. Selebihnya dikontribusikan oleh jasa pertambangan sebesar 31%, kontraktor EPC (31%) dan sisanya dari jasa lainnya (4%).
Diversifikasi juga dilakukan emiten tersebut dari jenis mineral yang ditambang, dari sebelumnya 100% batu bara. Pada 2024, pendapatan dari batu bara tinggal 54%, sisanya dari emas dan tembaga (26%), batu bara metalurgi (10%) dan minyak/gas (9%).
“Tahun 2024 merupakan momentum penting perusahaan dalam mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan pertambangan energi dan mineral terintegrasi dengan menciptakan pertumbuhan dan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Michael melalui keterangan persnya.
Melalui strategi diversifikasi, Petrindo menyelesaikan akuisisi PT Petrosea Tbk (Petrosea) dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU), yang merupakan perusahaan pertambangan batubara thermal dan metalurgi bituminous yang berlokasi di Kalimantan Tengah, yang berdekatan dengan daerah tambang PT Tamtama Perkasa (TP), anak usaha lain dari perusahaan.
Sejak diakuisisi Petrindo, MUTU juga telah mulai memproduksi batubara metalurgi. Penyelesaian kedua akuisisi tersebut turut melengkapi lini usaha Petrindo, mulai dari kepemilikan tambang, jasa tambang/EPC dan infrastruktur, sampai dengan jasa pelabuhan dan perkapalan termasuk perdagangan mineral sebagai value chain yang terintegrasi penuh.
Melalui strategi sinergi, Petrosea juga telah menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang, yang meliputi pembangunan hauling road untuk PT Daya Bumindo Karunia (DBK), salah satu bagian dari anak usaha perusahaan, pada Juni 2024 lalu.
Pengembangan DBK merupakan implementasi strategi jangka panjang Petrindo dalam upaya ekspansi ke bisnis Batubara metalurgi atau coking coal, sebagai bagian dari diversifikasi portofolio perusahaan untuk memperkuat posisinya sebagai perusahaan induk di industri pertambangan selain batubara termal.
Pada 2024, Petrosea juga telah menandatangani perjanjian jasa pertambangan dengan anak usaha perusahaan, yaitu TP, MUTU, dan PT Borneo Bangun Banua, salah satu bagian dari anak usaha perusahaan, untuk pengerjaan pemindahan lapisan tanah penutup dan penambangan batubara di Kalimantan Tengah.