Pendidikan anggota merupakan roh bagi denyut usaha dan organisasi koperasi, tanpa pendidikan maka keberadaan sebuah badan usaha bernama koperasi patut dipertanyakan. Pernyataan itu ditegaskan Ketua Koperasi Pegawai Pemerintah Daerah DKI Jakarta (KPPD) Hasanuddin saat membuka acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Perkoperasian di Hotel Royal Safari Garden, Cisarua Bogor, Jawa Barat, Jumat ( 28/9/18).
Diklat Perkoperasian KPPD DKI Jakarta tidak sekadar program yang hanya sekadar memenuhi pelaksanaan salah satu prinsip koperasi. Lebih jauh dari itu, kata Hasanuddin, program ini merupakan ajang kaderisasi, menciptakan sumber daya mansia (SDM) berkualitas, profesional, membangun loyalitas dan jiwa militan anggota. “Sehingga dalam regenerasi kepengurusan, misalnya, tidak mengalami kesulitan untuk menemukan kader-kader terbaik, profesional, dan amanah,” tuturnya.
Program Diklat ini, lanjut Hasanuddin, digelar rutin setiap tahun yang ditujukan kepada 11.000 anggota. Para peserta yang ikut pelatihan setiap tahunnya, rata-rata di atas 200 anggota. Tren keikutsertaan itu, lanjutnya setiap tahunnya terus meningkat.
Diakui, biaya untuk melaksanakan kegiatan Diklat ini relatif mahal, tapi manfaatnya sangat besar bagi anggota. “Terbukti, kesadaran anggota semakin baik, makin sadar. Serta animo anggota koperasi untuk bertransaksi cukup tinggi. Ini menunjukkan, bahwa kehadiran koperasi betul-betul dibutuhkan,” tuturnya. (Ikhsan)