Peluang, Malang – Sebagai Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Ketum Dekopin) Sri Untari Bisowarno perlu dituntut untuk dapat menjalankan kegiatan usaha seperti koperasi agar bisa berkembang sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan para anggota dan masyarakat. Selama kiprahnya di dunia koperasi, tentunya dengan berbagai lika-liku serta dinamika yang pernah dia hadapi selama memimpin gerakan koperasi.
Untuk mengajak masyarakat bergabung menjadi anggota koperasi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak tentu tidaklah mudah. Namun tetap mencari solusi atas pemecahan masalah, sehingga usahanya mesti ada hasil dengan kesepakatan bersama.
Dirinya juga terlebih dahulu mengawalinya dengan bergabung menjadi anggota koperasi dan setelahnya mendampingi Puskowanjati. Kemudian menjadi Ketua Umum Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang-Jawa Timur, hingga mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Umum Dekopin.
“Kunci utama kita dalam berusaha itu ada dua, yaitu sabar dan tegar, terus berproses bersama dengan waktu. Sabar dan tegar itu yang kemudian membentuk saya hari ini. Inilah yang menjadi landasan utama seorang entrepreneur,” kata Sri Untari.
Seperti ketika awal tahun 2020, terjadi Pandemi Covid-19 secara tidak terduga terjadi. Menyebabkan berbagai sektor kehidupan masyarakat termasuk roda perekonomian terhambat, bahkan pertumbuhan ekonomi nasional ikut melambat.
“Sehingga menuntut kita sebagai pengelola dan anggota koperasi untuk berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan usahanya di kala pandemi,” ucap Sri Untari.
Itulah pelaku koperasi perlu berjiwa seorang entrepreneur untuk dituntut kesabaran dan ketegaran. Sehingga pelaku usaha mikro dapat menghadapi berbagai tantangan dan rintangan yang bahkan sewaktu-waktu tidak dapat diprediksi. “Dibutuhkan sentuhan tangan dingin untuk bisa keluar dari kondisi krisis,” tegas Sri.
Terlebih ketika dirinya berhasil memimpin Koperasi SBW melalui kondisi Pandemi Covid-19. Koperasi SBW secara kondisi keuangan dan kinerja dapat terus berjalan dengan berbagai inovasi dan terobosan dalam bidang pelayanan.
Menurut dia, seperti memberikan terobosan penyediaan infrastruktur dasar digital di dunia perkoperasian. Dengan membekali anggota-anggota Koperasi SBW berbagai kemudahan pelayanan digital dalam belanja maupun pengajuan simpan-pinjam.
“Karena koperasi ini berdiri atas basis modal sosial kuat, yaitu sistem tanggung renteng. Anak-anakku sekalian, kedepan kalau semisal ada yang mau mengembangkan bisnis melalui jalan Koperasi itulah sejatinya ekonomi kerakyatan, yang berkeadilan sosial yang berdasarkan Pancasila,” papar Sri.
Disamping itu, berbagai upaya telah dia lakukan diantaranya dengan melakukan re-branding gerakan koperasi di Indonesia, yang ternyata mampu untuk mengimbangi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman dengan berbagai jenis usaha.
“Termasuk kerja sama dengan HPN, ini adalah salah satu bagian dari upaya Dekopin untuk menarik minat generasi muda melalui koperasi model baru. Dengan gerakan 5 juta milenial berkoperasi, melalui film bersama Kinarya Coop,” sebut Sri Untari.
Ketum Dekopin berpesan, kepada 1.000 Mahasiswa Wirausaha Universitas Brawijaya agar berani untuk melangkah dan memantapkan pilihan untuk menjadi seorang entrepreneur koperasi.
“Karena masa depan itu ada di tangan kalian. Karena setelah ini adalah masa kalian dan harus ada anak-anak muda yang berani mengisi pos-pos kepemimpinan di negeri ini. Jangan pernah serahkan urusan ekonomi kita ini kepada negara lain, kalau kita mau menjadi negara yang maju,” tegas Sri Untari.
Dengan membangun Indonesia melalui jalan koperasi, dirinya meyakini prinsip keadilan, kemandirian, dan kesetaraan akan dapat diwujudkan yang manfaatnya secara nyata dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. (alb)