octa vaganza

Cwie Mie Tugu Malang, Toping Premium, Harga Ekonomis

BEKASI—-Bagi orang Bekasi atau orang Jakarta yang rindu dengan kuliner cwi mie khas Malang, silahkan merapat ke Jalan Beringin, Komples DDN, Pondok Gede, Bekasi.  Di sana terdapat gerai Cwie Mie Tugu, yang mengacu ke tempat asalnya.

Pemiliknya adalah suami isteri, Achmad Trinurisa Putra dan  Nesha Adelia yang hijrah dari Batu, Jawa Timur ke Bekasi sejak 2008.  Kebetulan selama di Malang, keduanya gemar membuat masakan cwie mie yang diproduksi sendiri.  Mereka belajar secara otodidak, membuat mie, bakso, pangsit hingga bumbu kecap sendiri begitu detail. 

Akhirnya pada 2013 mereka mendirikan gerai Cwie Mie Tugu (dikaitkan dengan tempat asalnya),  dengan modal tidak sampai Rp10 juta.  Tidak disangka cwie mie homemade buatan mereka disukai oleh pasar.

“Satu porsi dibandroll antara Rp13 ribu hingga Rp27 ribu, tergantung topingnya. Topingnya dibuat dari bahan premium.  Yang paling mahal Cwie Mie Volcano dengan toping mewah, bakso, pangsit hingga smokebeef dengan sensasi pedas manis,” tutur Achmad ketika dihubungi Peluang, Senin (7/9/20).

Achmad kemudian membuka gerai di kampung halamannya di Batu yang dikelola oleh adiknya. Hasilnya bisnisnya berkembang,  Setiap hari suami-istri ini menghabiskan 15-20 kilogram tepung, di mana satu kilogram sekira dengan sepuluh porsi cwie mie atau total 150-200 porsi.

Omzet per hari di atas Rp2 juta. Namun itu kotor dan sebelum pandemi. Sesudah pandemi omzetnya berkurang sekitar Rp1 juta. 

“Untuk mensiasatinya kami melakukan promo dan penjualan dengan cara daring  (frozen) dan boleh dibilang cara ini membantu usaha kami, “ imbuh pria kelahiran 1981 itu.

Ke depan, kalau pandemi berakhir, Achmad dan istrinya berencana melebarkan sayap bisnisnya dan mendirikan cabang di kawan Bintaro. Seorang kawannya sudah menyiapkan tempat dan bekerja sama. “Sayangnya tertunda, karena pandemi,” ucap alumni sebuah perguruan tinggi di Malang ini.

Cwie Mie Tugu sudah mendapat penggemar sendiri.  Di kampung halamannya, Sari, seorang warga Batu menyebut rasanya persis seperti cwie mie ketika makan di Malang.

“Mi-nya besar-besar, topingnya berlimpah. Karena homemade, rasanya gurih dan menyehatkan, bahan premium, tetapi harganya murah meriah,” ucap Sari. 

Menurut dia orang asal Malang di Jakarta, akan mengobati kerinduannya dengan singgah di tempat ini (Van).

Exit mobile version