Pengurus telah membentuk Tim 11 untuk menangani isu rush oleh anggota. Penjualan aset BMT hingga perampingan kantor cabang menjadi opsi yang telah dan akan dilakukan.
Setelah tidak menggelar RAT pada tahun sebelumnya, BMT Bina Ummat Sejahtera (BUS) Lasem akhirnya menggelar RAT Tahun Buku 2023 pada 29 Juni 2024 di Rembang, Jawa Tengah. RAT ini terbilang istimewa karena digelar di tengah-tengah risiko penarikan dana besar-besaran (rush) oleh anggota.
Abdullah Yazid, Ketua Pengurus BUS Lasem yang hadir dalam RAT tersebut berjanji pihaknya akan menyelesaikan pengembalian uang simpanan anggota “Kita utamakan pengembalian simpanan setelah kita konsolidasi 3 tahun,” ujar Yazid.
Acara RAT tersebut turut dihadiri antara lain oleh Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Rembang, M. Mahfudz dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman Yogyakarta, Tina Hastani.
Seperti diketahui, mengutip dari radarkudus, Pengurus BUS telah membentuk tim 11 pada awal tahun ini untuk menangani isu rush tersebut. Setidaknya 2.000-an anggota ingin menarik simpanannya dengan nilai hampir mencapai Rp100 miliar.
Tim 11 yang dipimpin oleh Rahmat telah mengambil sejumlah langkah untuk menjaga kepercayaan anggota terhadap koperasi. Langkah yang telah dilakukan adalah menjual sebagian aset BUS yang tersebar di beberapa daerah di tanah air.
Selain menjual aset, perampingan jumlah kantor cabang dari kini sebanyak 120 kantor juga menjadi opsi. Bahkan, bangunan kantor yang tidak terpakai juga rencananya akan dijual untuk memperkuat modal koperasi.
Berdasarkan laporan RAT tersebut, diketahui sampai dengan 31 Desember 2023 total aset BMT BUS Lasem sebesar Rp846.267.534.313. Sementara jumlah simpanan anggota mencapai Rp1.110.149.041.158.
Kini anggota berharap komitmen pengurus tersebut dapat ditepati. Ini penting untuk menjaga kredibilitas BMT BUS Lasem ke depannya. Komitmen awal untuk menjaga kepercayaan anggota telah dilakukan pengurus dengan menggelar RAT. Selanjutnya, ditunggu aksi konkret untuk memenuhi permintaan anggota tersebut. (Kur).
