Ketua umum harus fokus pada niatan membenahi sepakbola. Bukan batu loncatan politik. Maka, penting bagi La Nyalla dan Erick Thohir membuat pakta integritas, berkomitmen empat tahun tidak maju ke kontestasi apa pun. Berani?
DUA pejabat publik, Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI bersama tiga sosok lainnya. Figur nonpejabat publik yang dimaksud adalah CEO Nine Sport, Arif Putra Wicaksono, dan CEO Bandung Premier League, Doni Setiabudi. Dari data dari survei Indikator Politik per November 2022 diketahui, sepakbola memang menjadi ladang subur bagi kegiatan politik.
Posisi Ketum PSSI jadi seksi karena inilah olahraga yang paling digemari warga Indonesia di kelompok umur 17 tahun ke atas. Hal ini terlihat dari 21% warga Indonesia gemar bermain sepakbola. Selain itu, hampir 30% warga Indonesia sering menyaksikan pertandingan bola. Porsi warga yang hadir di stadion untuk menonton pertandingan mencapai 20%. “Jadi, kalau PSSI dimasuki politisi dan menjadikannya sebagai kendaraan politik, itu sangat besar kansnya,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
“Tapi perlu diingat, pemilihan ketua PSSI ini tidak seperti Pemilu. Yang punya suara itu voter,” kata Bawono Kumoro, peneliti Indikator Politik Indonesia. Dalam pemilihan ketua umum PSSI, ada 86 pemilih yang punya hak suara. Mereka terdiri dari 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi provinsi, dua asosiasi, dan satu federasi futsal Indonesia. Hasil penghitungan suara ini nantinya akan terkuak dalam Kongres Luar Biasa alias KLB PSSI pada 16 Februari 2023.
Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepakbola nasional,” ujar Erick Tohir. Masalah sepakbola Indonesia dari dulu tak pernah berubah. Inti misalnya pembinaan usia muda yang tak berjalan dengan baik, pengelolaan kompetisi liga yang semrawut, integritas dan fair play dalam kompetisi, serta industri sepakbola yang tidak profesional.
Siapa pun ketua umumnya harus fokus pada niatan untuk membenahi sepakbola Indonesia bukan untuk batu loncatan politik. “Oleh karena itu, penting bagi La Nyalla dan Erick Thohir membuat pakta integritas, berkomitmen empat tahun tidak maju ke kontestasi apa pun. Berani enggak?” ujar koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya mewaspadai adanya kepemilikan dan hubungan klub sepak bola dengan Erick Thohir, yakni Persib Bandung, Persis Solo, dan Nusantara United FC. Dalam penuturannya, hal ini menyalahi Statuta FIFA pasal 15.
Katadata mencatat Erick memiliki 20% saham klub Persis Solo sejak Maret 2021 Sebelumnya, pada 2009 Erick menjadi manajemen Persib Bandung melalui Mahaka Group. Lima tahun kemudian, ia didapuk menjadi Wakil Komisaris Utama Persib. “Harusnya kalau Erick mau maju jadi ketua PSSI, ia tidak boleh memiliki saham di klub bola apa pun,” ujar Akmal. Sekarang supporter itu jadi komoditas dan petinggi PSSI yang menikmati bagi hasil yang tidak transparan,” ujar Akmal Marhali. Masalah utamanya adalah apakah ketua umum berani melawan mafia sepakbola, serta “memotong” satu generasi pengurus sepakbola Indonesia. “Ini El Clasico kalau di bola, Real Madrid lawan Barcelona. Sama-sama kuat. Siapa pun yang terpilih, mereka layak. Tapi mereka berani lawan mafia atau enggak? Kalau mafia enggak dibenahi, kita enggak akan bisa berprestasi,” ujar Akmal Marhali.●