hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

BRI Topang Petani Jeruk Cisarua

BANDUNG—PT Bank Rakyat Indonesia Konsisten dengan komitmennya menopang penguatan bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan cara melakukan pendampingan.Di antara yang dibantu adalah petani jeruk di Desa Tugu Mukti, Cisarua, Bandung. 

Pada hari Minggu 5 Desember 2021, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir bersama Direktur Utama BRI Sunarso meninjau klaster usaha pertanian bernama Al Barokah yang telah berhasil menjalankan usahanya sejak 2015.

Erick Thohir menyampaikan dengan tiga hektare (Ha) tanaman lemon dan jeruk, petani Indonesia punya menjadi miliarder. Untuk bisa mewujudkan hal ini “para petani melihat peluang pasar dan tidak hanya dengan bercocok tanam.

Menteri mengungakpakn ke depan sebanyak 85%  pinjaman BRI disalurkan untuk UMKM. Sisanya untuk korporasi yang bermitra dengan UMKM.

Erick  optimistis, melalui dukungan yangdiberikan  BRI, petani Indonesia untuk naik kelas semakin mudah.

Sebagai catatan, BRI fokus dalam pemberdayaan segmen UMKM. Pada akhir Kuartal III 2021 BRI telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp848,60 triliun. Julah itu tumbuh 12,50% secara tahunan.

Capaian meningkat dari 80,65% pada akhir September 2020, menjadi 82,67% pada akhir September 2021 dari total portofolio kredit BRI.

Pada kesempatan itu Direktur BRI Sunarso  mengatakan, perseroan mengamati potensi UMKM agar  kualitas produk meningkat.

Terlebih di masa pandemi saat ini, lemon menjadi salah satu jenis buah yang paling dicari karena manfaatnya terhadap kesehatan, khususnya imunitas tubuh.

“Kami melihat, untuk meningkatkan kualitas produk, perlu ada (mesin) grading sortation. Kami memberikan bantuan mesin grading yang 100% buatan lokal, yakni dari Cimahi,” ujar Sunarso.

BRI mendukung dengan memberikan sarana dan prasarana produksi berupa mesin grader/sortir tersebut.

Sunarso berharap agar dukungan tersebut dapat meningkatkan efisiensi waktu kerja petani jeruk sehingga mempermudah pemasaran sesuai kriteria ukuran pasar.

Selama  ini kami melakukan lewat edukasi berupa pelatihan dan materi terkait ekspansi bisnis, seperti pembukuan keuangan yang baik, pelatihan usaha dan akses permodalan, hingga pengelolaan bisnis secara daring untuk menembus pasar global.

Kontribusi kredit  sektor usaha pertanian jeruk juga terus meningkat, yakni sebesar 10,3% secara year-to-date (YtD). Per Desember 2020 jumlahnya Rp892 miliar, melonjak menjadi Rp984 miliar per Oktober 2021.

pasang iklan di sini