JAKARTA-—Badan Pusat Statistik Nasional mengungkapkan pada November 2018 angka inflasi mencapai 0.27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,56. Dari 82 kota yang disurvei, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin (3/12/2018) inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Yang terbesar dari kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,56 persen dan kelompok kesehatan 0,36 persen.
Kemudian diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0.24 persen, diikuti kelompok sandang sebesar 0,23 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,20 persen. Sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen.
“Inflasi November 2018 ini lebih rendah dari inflasi Oktober 2018 sebesar 0,28 persen. Biasanya kalau dilihat tahun-tahun sebelumnya inflasi November lebih tinggi karena mendekati akhir tahun. Hal ini tentunya bagus. Saya berharap pada Desember nanti inflasi akan terkendali dan itu lebih bagus lagi,” ucap Suhariyanto.
Secara kumulatif Januari hingga November 2018 adalah sebesar 2,5 persen. Dengan demikian lanjut Suhariyanto angka inflasi November ini masih terkendali karena berada di bawah 3,5 persen.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution ketika menghadiri CEO Networking 2018 di The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Senin (3/12/2018) meyakini inflasi 2018 akan berada di bawah 3 persen (Irvan Sjafari).