
PeluangNews, Jakarta – Jumlah pengangguran di Indonesia saat ini tercatat 7,28 juta orang. Tingginya angka ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara lulusan yang dihasilkan lembaga pendidikan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang sesuai.
Demikian berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025. Kondisi ini menunjukkan tantangan besar bagi pemerintah dan dunia pendidikan. Sebab, pengangguran bukan hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat.
Jumlah pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut Dirjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Tatang Muttaqin, saat ini di Indonesia ada sekitar 12.000 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) namun dengan kualitas yang belum merata.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Kemendikdasmen meluncurkan program Pelatihan 1.100 instruktur LKP.
“Pada program ini instruktur tidak hanya belajar teori tetapi langsung magang di industri,” kata Tatang di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Pada tahap awal, lanjut dia, pemerintah sudah melatih 115 instruktur dan telah melakukan magang industri masing-masing.
Setelah dilatih, para instruktur memiliki tugas pengimbasan ke 1.100 instruktur lain di seluruh Indonesia.
“Harapannya setiap provinsi memiliki instruktur yang andal dan pada akhirnya pemerataan untuk akses kursus dan pelatihan lebih baik,” ujar Tatang.
Dia mengungkapkan pihaknya tahun ini akan melakukan pengimbasan di 70 lokasi dengan fokus pada delapan keterampilan yakni desain grafis, digital marketing, aplikasi perkantoran.
Selanjutnya, tata rambut, barista, teknik motor konvensional, motor listrik, dan tata busana.
“Diharapkan pula akan lahir instruktur baru yang lebih kompeten dan juga siap mengangkat mutu LKP di daerah masing-masing,” ucapnya.
Tatang mengutarakan hal ini perlu dilakukan mengingat saat ini angka pengangguran di Indonesia mencapai angka 7,28 juta berdasarkan data BPS per Februari 2025.
Salah satu penyebab banyaknya pengangguran adalah belum selarasnya keterampilan dengan industri yang ada.
Oleh karena itu, pemerintah menilai pentingnya pendidikan non-formal seperti lembaga pelatihan kerja dan kursus menjadi sangat penting. []