hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Beyond

irsyad muchtar

Irsyad Muchtar

 

“You don’t know what you are talking about.” Itu respon yang didengar Robert T Kiyosaki saat menawarkan Rich Dad Poor Dad. Waktu itu 1997, gagasannya tentang literasi keuangan memang ‘agak laen’, sulit dipahami. Bagi para penerbit yang terbiasa mengejar profit, terlalu berisiko menerbitkan buku dengan gagasan tidak biasa dan berbeda dari buku-buku panduan finansial konvensional.

Sedikitnya ada tiga anjuran Kiyosaki yang dianggap nyeleneh; Pertama, orang kaya tidak bekerja untuk uang, Kedua, para penabung adalah pecundang dan Ketiga, rumah bukan aset.

Maka, Kiyosaki harus merelakan gagasan liarnya masuk bak sampah. 10 tahun kemudian, Rich Dad Poor Dad – yang akhirnya ia terbitkan sendiri – justru menjadi bacaan laris. Warga AS keturunan Jepang itu mengubah mindset berpikir tentang uang. Rich Dad Poor Dad yang merupakan panduan literasi keuangan terjual lebih dari 40 juta copy dengan terjemahan 51 bahasa dan tersebar di lebih 100 negara.

Kiyosaki punya visi yang tidak dilihat orang kebanyakan yang umumnya hanya mengejar kepetingan sesaat. Sebuah visi kemudian menjadi langka lantaran hasilnya memang sulit diprediksi. Thomas Alva Edison butuh ribuan percobaan -konon hingga 10.000 cara yang salah- sebelum ia menemukan satu cara yang benar untuk menghidupkan bola lampu pijar di tahun 1879. Itupun lampu yang hanya mampu menyala 13,5 jam. Toh ia tidak menyerah dengan percobaan yang berkali-kali gagal. Kiyosaki butuh waktu 7 tahun untuk mewujudkan mimpinya menerbitkan buku Rich Dad Poor Dad.

Tentang orang-orang yang tidak mau menyerah dengan keyakinan visinya dan kemudian terbukti benar, selalu bermuara pada berbagai penemuan yang mengubah jalannya sejarah. Jika seorang Elvis Presley tidak lahir, seperti apa kiranya blantika musik di Amerika yang di tahun 1940-an didominasi jazz, swing dan country. Sesekali terdengar alunan blues di kalangan audiens kulit hitam di wilayah selatan. Dan ketika Elvis menghentak pangggung musik di tahun 1950-an, mantan sopir truk itu menginisiasi sesuatu yang tidak biasa dengan lahirnya Rock and Roll, ini adalah racikan berbagai genre musik, termasuk blues, country, dan gospel, untuk menciptakan suara yang belum pernah terdengar sebelumnya. Elvis menjadi simbol budaya Amerika yang mengubah genre musik serta perilaku budaya. Masih dari panggung musik, ada genre yang sama sekali baru ketika Freddie Mercury menyodorkan Bohemian Rhapsody. Ritme gado-gado yang tidak lumrah dengan durasi 6 menit – sementara lagu komersial kala itu hanya berdurasi 3 menit – membuat industri dapur rekaman menolak mentah-mentah lagu bernada bingung itu.

Bohemian Rhapsody merupakan kompleksitas berbagai genre seperti balada, opera, hard rock dan replective coda (perenungan) pada bait akhir “nothing really matters.” Tetapi Freddie sedikit lebih beruntung dibanding Kiyosaki yang harus merogoh dana sendiri untuk menerbitkan Rich dad Poor Dad. Proses jual kecap Freddie mendapat dukungan rekan musiknya di Queen dan produsernya, Roy Thomas Baker, yang tak ragu mendanai visi artistik dan ide-ide revolusioner Freddie.

Ketika dirilis pada 1975, Bohemian Rhapsody menjadi hit besar yang menduduki tangga lagu nomor satu di Inggris dan bertahan selama 9 minggu. Di rentang empat dasawarsa berlalu, lagu ini booming berkali-kali, teranyar adalah saat pemutaran film Biopik “Bohemian Rhapsody” pada 2018 dan menjadi salah satu biopik musik terlaris sepanjang masa. Yang bikin keren, Bohemian Rhapsody menjadi lagu dari abad ke-20 pertama yang mencapai 1 miliar stream di YouTube.

Tulisan ini tidak tengah bicara soal musik, tetapi tentang orang-orang di sekitar kita yang punya cara berbeda dalam melihat sesuatu. Edward de Bono menamainya lateral thinkers dan saya menyebut beyond thinkers; mereka yang melampaui pemikiran rasional yang tidak hanya mengandalkan analisis intelektual tetapi juga kesadaran lebih tinggi, mindfulness. Sosoknya melekat pada banyak figur seperti Nelson Mandela, Gandhi, Einstein juga Steve Jobs. Apa pendapat Anda tentang Elon Musk yang tengah menyiapkan migrasi besar-besaran manusia ke Mars lantaran prediksinya tentang Bumi yang di masa depan bakal menjadi tempat yang sulit untuk dihuni?

pasang iklan di sini
octa forex broker