TRENGGALEK—Badan Pusat Statistik mengungkapkan Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung memproduksi 119.110 ton dan 235.804 ton gabah kering atau setara dengan 68.442 ton dan 135.456 ton beras pada 2021.
Potensi besar ini dilirik oleh perusahan farmasi dan kimia global Bayer untuk menyalrukan dana CSR-nya membantu peningkatan kehidupan petani Trenggalek dan Tulungagung Jawa Timur.
Hal ini dilakukan melalui inisiatif yang bertajuk Better Life Farming. Ini merupakan pendampingan teknis agronomi yang berhasil membawa petani di kedua wilayahini mampu memanen padi hingga 9,7 ton per hektar dari produksi yang tadinya 6,5 ton.
Head of Communications, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia Laksmi Prasvita mengatakan program ‘Better Life Farming’ berupa pendampingan teknis agronomi.
“Kami paham peran krusial para petani dalam menyediakan bahan pangan nasional dimasa pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, mereka menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup petani,” ujar Laksmi usai panen padi bersama petani di Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, Kamis (3/2/22).
Di Trenggalek, inisiatif “Better Life Farming” mampu memberdayakan lebih dari delapan ribu petani yang tersebar di tujuh kecamatan. Sedangkan di Tulungagung, Better Life Farming Center (BLFC) berhasil memfasilitasi lebih dari 10 ribu petani.
Mereka umendapatkan kemudahan akses terhadap pasar untuk menjual hasil panen, penyuluhan dan pendampingan, produk perlindungan tanaman. Selain itu, diberi teknologi baru, seperti drone yang bisa diaplikasikan agar proses produksi semakin efisiensi dan panen meningkat.
Sementara Jarot Indarto dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) menyampaikan bahwa petani memiliki peran besar dalam membantu ketersediaan bahan pangan dalam negeri di tengah pandemi Covid-19.
Dia mengapresiasi inisiatif Bayer yang tak hanya membekali para petani dengan produk dan teknologi yang dibutuhkan. Selain itu, juga memberi pembekalan keahlian, akses kepada pasar hingga keuangan.
“Kami berharap nisiatif ini bisa menambah produktivitas dan membangun kelembagaan petani untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Jarot.
Berdasarkan data dari. Inisiatif Better Life Farming yang hadir sejak 2020 menargetkan pemberdayaan kepada empat juta petani hingga 2030 di seluruh Indonesia.