
Peluang News, Jakarta – Hayed Consulting kembali menggelar kegiatan Webinar untuk membagikan ilmu atau pengetahuan dan pengalaman seputar dunia usaha atau bisnis secara virtual, hari ini, Rabu (15/5/2024).
Kali ini, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, akuntansi, perpajakan, dan bisnis tersebut menggelar sebuah Webinar yang bertajuk ‘Kelola Arus Kas Dengan Cerdas.’
Dalam Webinar tersebut, narasumber sekaligus Co-Founder Hayed Consulting, Edwin Frymaruwah mengatakan, terdapat sejumlah masalah utama yang kerap dialami oleh para pelaku usaha dalam mengelola arus kas atau cash flow.
Adapun sejumlah masalah tersebut di antaranya seperti masalah tentang cadangan kas, penyusunan perencanaan kas, pengeluaran tak terduga, dan masalah tentang pemisahan dana pribadi dengan dana usaha atau bisnis.
Selain itu, permasalahan yang kerap dialami oleh para pelaku usaha juga di antaranya yaitu mengenai profit yang kecil atau rugi, kelebihan kapasitas produksi, kelebihan stok.
Kemudian, membiarkan pelanggan terlalu banyak kredit, overtrading, serta perubahan bisnis yang tidak terduga dan permintaan pasar yang fluktuatif atau musiman.
Menurut Edwin, sejumlah permasalahan tersebut dapat dicegah atau diantisipasi dengan beberapa solusi.
Sebelum itu, ia menekankan bahwa perlu adanya pemahaman mengenai arus kas terlebih dahulu untuk mencegah atau mengantisipasi permasalahan-permasalahan tersebut.
“Arus kas itu sederhana sebenarnya, dia itu merupakan aliran uang masuk dan keluar dalam bisnis. Jadi, arus kas itu adalah uang masuk dan uang keluar dalam bisnis yang kita jalankan, yang berguna untuk menunjukkan kemampuan atau daya beli dari usaha yang kita miliki,” ujar Edwin.
Menurutnya, arus kas atau cash flow merupakan hal yang sangat penting.
“Karena apabila kita tidak mempunyai arus kas, maka kita tidak bisa mempunyai kemampuan untuk membayar tagihan, bayar sewa, pajak, gaji karyawan, dan lain-lain. Bahkan, jika kita tidak mempunya kas, maka hal ini dapat membuat usaha atau bisnis yang kita jalankan akan bangkrut,” tambahnya.
Dengan demikian, ia menegaskan, sebagai pelaku usaha yang baik, maka setiap orang harus memiliki kas yang cukup. Alasannya, karena hal ini sangat penting agar tidak mengalami kebangkrutan atau gulung tikar.

Ia memaparkan, para pelaku usaha harus dapat membuat proyeksi arus kas yang baik, salah satunya dengan cara memisahkan dana pribadi dengan dana bisnis.
“Kunci utamanya adalah kita harus memiliki informasi yang cukup, harus diperbarui secara berkala. Kemudian membuat asumsi yang masuk akal dan harus mengikuti perubahan-perubahan yang tidak terduga,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, para pelaku usaha bisa melakukan sejumlah langkah untuk mengendalikan penjualan kredit.
Adapun langkah-langkah untuk pengendalian penjualan kredit tersebut yaitu dengan menetapkan limit kredit bagi pelanggan baru.
“Kemudian rutin melakukan pengecekan kredit pelanggan baru dan lama. Menetapkan batas kredit yang realistis. Lalu, memantau utang dan fokus pada penyelesaian kredit macet serta harus menetapkan syarat dan ketentuan yang tepat untuk kredit,” jelas Edwin.
Tak hanya itu, ia juga menuturkan bahwa penjualan aset juga dapat dilakukan guna meningkatkan arus kas dalam jangka pendek.
“Meskipun tidak terlalu disarankan, namun hal ini bisa digunakan apabila kita tengah berada di kondisi yang negatif tetapi kita masih mempunyai aset tetap yang mengganggur, maka kita bisa menjual aset itu,” tuturnya.