BANDUNG—Sekaliipun bergelar sarjana, Donny Aryanto Subarna tidak merasa gengsi untuk berdagang kaki lima kuliner. Produk yang dipilihnya juga umum di kota Bandung, yaitu Batagor.
Sarjana ekonomi STIE Tridharma Bandung ini yakin bahwa pasar batagor di kota Bandung masih tetap terbuka, bergantung segmen mana yang akan dipilih.
Di segmen premium ada Batagor Riri di kawasan Buah Batu yang harganya Rp15 ribu per buah dan ada juga pemain batagor yang menjual hingga Rp 19 ribu sebuahnya. Sementara di segmen bawah ada batagor dan somay yang harganya Rp1.000 per buah.
Yang saya pilih ialah batagor dengan harga Rp5.000 hingga Rp.6000 per buah. Bahannya menggunakan ikan tenggiri asli dan tahu spesial dari yun yi.
“Batagor dan tahu diracik oleh sang istri harus selalu fresh, dengan cabai asli (bukan sambal botol) begitu juga dengan bumbu lain,” ujar Donny kepada Peluang, Rabu (12/1/22).
Karyawan sebuah perusahaan swasta ini bahkan mempercayakan gerobaknya pada dua rekannya. Gerobaknya terletak Jalan Tengah, Komp Bumi Asri Mekar Rahayu, Kabupaten Bandung. Dinamakan Rara diambil dari nama anak pertamanya.
Usaha yang baru dibuka sejak Desember 2021 langsung mendapat sambutan pasar dengan baik. Setiap hari rata-rata meraup omzet Rp1 juta dengan jam buka yang relatif tidak terlalu panjang yaitu pukul 8 pagi hingga 4 sore. Itu artinya harga yang ditawarkan klop dengan segmen yang dibidiknya yaitu keluarga dan orang kantoran.
“Ada yang makan di tempat, namun lebih banyak yang beli bungkus. Saya juga melayani pemesanan dengan cara digital melalui Gofood,” imbuhnya lagi.
Ke depan, Donny berencana membuka sejumlah gerai lagi dengan konsep yang sama. Donny yakin bahwa bisnisnya berkembang dan dia bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja (Irvan).
