hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bapanas Luncurkan Program Genius untuk Bentuk SDM yang Sehat, Aktif dan Produktif

makan siang gratis
Ilustrasi: para siswa sedang konsumsi makanan bergizi | Dok. ist

Peluang News, Palembang – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaunching program Genius  (Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa) di Kayu Agung, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, Selasa (27/8/2024).

Menurut Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, program tersebut untuk membentuk sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif sejak dini guna menciptakan Generasi Emas 2045.

Peluncuran program Genius ini, kata Arief, merupakan bagian dari upaya strategis untuk mendukung terwujudnya Generasi Emas 2045 yang sehat, kuat, cerdas, ceria, dan produktif.

Arief menuturkan bahwa Genius menjadi salah satu program pemerintah mendorong SDM yang sehat, aktif, dan produktif, dan dibangun sejak dini melalui pemenuhan pangan yang bergizi dengan menyasar anak usia sekolah.

Ketahanan pangan dan gizi adalah isu strategis nasional. Pentingnya asupan gizi generasi masa depan menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

“Karena itu, upaya ini bukan sekadar memberikan makanan, tetapi memastikan kualitas dan kuantitas pangan yang dikonsumsi oleh generasi mendatang,” kata Arief dalam keterangannya, di Jakarta., Selasa.

Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh gubernur, bupati/wali kota serta organisasi perangkat daerah (OPD) bidang pangan yang ada di seluruh Indonesia atas keterlibatan dalam mendorong peningkatan kualitas SDM melalui berbagai program kolaborasi.

Arief mengatakan program Genius juga menjadi bagian dari upaya mendukung percepatan penurunan stunting sesuai amanat Presiden Joko Widodo berdasarkan Perpres 72 Tahun 2021 dengan target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada akhir tahun 2024.

Adapun angka prevalensi stunting turun dari 37,2% pada 2022 menjadi 21,5% di 2023.

Selain memberikan asupan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman, pihaknya juga terus melakukan edukasi setop boros pangan, sehingga setiap orang bisa menghargai pangan yang dikonsumsi mengingat angka Food Loss and Waste mencapai 31% dan berdampak pada ketahanan pangan, ekonomi, dan lingkungan.

“Kita juga kampanyekan setop boros pangan. Ini kita terus dorong menjadi gerakan secara masif di seluruh Indonesia,” tutur dia.

Kepala Bapanas berharap para kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota agar potensi pangan berlebih yang ada di berbagai tempat seperti ritel dan restoran dapat dimanfaatkan secara optimal melalui program donasi pangan yang dikelola secara kolaboratif. []

pasang iklan di sini