hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Bakso Pakde Jenggot, Kuliner Hibrida Wonogiri-Tionghoa

JAKARTA—Warung gerobak mi ayam bakso bertajuk Bakso Pakde Jenggot ini terletak  di  Gang Mawar, Kebagusan, Jakarta Selatan. Sepintas nyaris serupa dengan kebanyakan kuliner mi ayam kaki lima.  Harganya pun tak jauh beda dengan mi ayam bakso kebanyakan kisaran Rp10 hingga Rp15 ribu.

Yang membedakan ialah mofikasi peraciknya, yang menggabungkan kuliner Tionghoa dengan kuahnya yang segar  dengan bakso Wonogiri yang ukurannya besar.  Hidangan disajikan dengan kwetiau Kalimantan, bihun Sumatera dan jeruk cui yang rupanya berfungsi sebagai cuka.

Hasilnya, rasanya menjadi gurih dan menyegarkan. Bagaikan menyantap bakmi Tionghoa dengan tambahan bakso yang lebih banyak rasa dagingnya dan bukan tepung. Inilah hibrida Wonogiri-Tionghoa dalam satu mangkuk. Menurut pemiliknya yang tidak mau disebutkan namanya, bakso dan minya dibuat secara homemade.

“Semua menu tanpa MSG dan tanpa pangawet, sehat dan halal,” ujar dia, Rabu (13/5/20).

Menurut dia awalnya hanya ingin membuka usaha mi instan dengan tambahan bumbu sendiri. Namun seiring dengan perjalanan waktu dia beralih ke mi ayam seperti sekarang. Ini nama bakso Pakde Jenggot sendiri  karena pertemuannya dengan seorangtua usia 60 tahunan yang berjualan bakso lebih dulu dan kemudian diajaknya bekerja sama.

Bisnisnya kemudian berkembang dari jualan rumah, merambah ke gerobak dan akhirnya membuka gerai di sebuah perkantoran. Namun dengan adanya pandemi Covid-19 gerai offline ditutup karena aturan PSBB.

Sebelum pandemi Bakso Pakde Jenggot mampu menjual antara 50 sampai 150 porsi. Omzet tertinggi pernah mendapat  Rp1,8 juta per hari. Pembeli dari Jakarta, Bogor,  Tangerang dan  Bekasi. Ada juga pemesanan lewat courier samday wilayah Jabotabek.

Pada saat PSBB ini warung ini mengandalkan penjualan secara daring melalui berbagai media sosial, mulai Facebook hingga Instagram. Memang omzet turun rata-rata 10-20 porsi, namun pernah mencapai 50 porsi.

Sebagai catatan tiap Jumat,  warung ini membuka sedekah bersama untuk disalurkan ke Rrumah Sakit yang menangani Corona.dengan menu yang ada di bakso Pakde Jenggot.dengan donasi Rp10 ribu/porsi sudah dengan kemasan thinwall.

Sementara pada  hari biasa juga buka donasi untuk berbagi menu puasa yang dibagikan ke yang membutuhkan di jalanan. Selama buka sedekah bersama ini pernah mencapai 250 porsi (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini