hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Antisipasi Musim Panceklik, Bulog Produksi Beras Saset di Majalengka

Ilustrasi-Foto: Jabar Ekspress.

MAJALENGKA—Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, dalam waktu dekat Bulog akan memproduksi beras premium atau lebih dikenal dengan nama beras saset atau renceng di Kabupaten Majalengka.

Rencannaya, beras ini akan dipasarkan ke seluruh badan usaha milik desa (bumdes) hingga warung kecil dengan harapan dapat terjangkau oleh masyarakat.

“Produksi beras saset ini rencananya dimulai September atau Oktober mendatang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada musim panceklik,” ujar Budi

Menurut Dirut Bulog sebetulnya pihaknya menjadikan sembilan daerah di Indonesia sebagai tempat produksi beras saset. Namun untuk 2018 ini yang menjadi prioritas adalah Majalengka, sebagai kawasannya yang produksi berasnya tinggi.  Sebagai catatan produksi beras Majalengka sendiri mencapai 827.000 ton per tahun.

Beras saset diproduksi untuk memudahkan masyarakat dalam ketersediaan pangan.  Harganya lebih terjangkau karena dikemas dalam jumlah kecil. Bulog memastikan beras saset akan ada di setiap tempat yang bisa diakses oleh masyarakat membutuhkannya.

Selama ini Bulog hanya menyediakan beras medium. Bulog  hanya mengeluarkan beras pada saat ada permintaan dari pemerintah seperti untuk pengadaan raskin, bansos.

Hal itu cukup beralasan, karena berasnya lama tersimpan di gudang tak heran jika banyak masyarakat menyebutnya beras tak layak konsumsi karena bau akibat lama tersimpan di gudang.

“Itu sebabnya  mulai tahun ini Bulog akan memproduksi beras premium dalam kemasan. Pemerintah akan memastikan hadir di masyarakat dan membantu masyarakat,” kata Budi Waseso.

Ketika gudang dan mesin produksi beras saset sudah ada menurut Budi dan Imam, masyarakat umum atau petani bisa memproduksi beras saset sendiri dengan menggunakan pasilitas mesin milik Bulog. Petani bisa memiliki merek dan kemasan sendiri, sementara Bulog memfasilitasi mesin pengolah.

“Jadi nanti petani bisa memproduksi beras saset dengan merek dan kemasan sendiri, mereka bisa memasarkannya di wilayah manapun dia mau,” imbuhnya lagi.

Meskipun demikian,  Bulog akan tetap melakukan pengadaan gabah dan beras untuk cadangan pangan nasional. Berasnya baru dikeluarkan ketika ada penugasan dari pemerintah. Hal ini untuk cadangan pangan nasional dan menjaga kestabilan harga di pasaran (van).