BANDUNG— Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (UPTD BPSMB) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Rinny Cempaka menyampaikan selama 2020 terjadi peningkataan pelayanan pengujian muti biji kopi.
Rini mengungkapkan, jumlah pelaku usaha agro terbanyak mengajukan permohonan terjadi pada Februari 2020 yang mencapai hampir 50 pemohon. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut, dilakukan pengujian uji kopi gratis.
“Ini menandakan dan antusiasme masyarakat pelaku usaha sangat tinggi untuk mengujikan kopi ke UPTD BPSMB Agro Bandung,” ujar Rinny pada wartawan, Jumat (13/11/20).
Rinny mengatakan, perlambatan pemohon izin lalu terjadi pada Maret hingga Juni 2020, pengujian komoditi agro relatif sedikit. Hal ini disebabkan oleh kpi yang belum memasuki masa panen dan juga masyarakat yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
Namun pada Juli sampai dengan Oktober 2020, terjadi peningkatan kembali. Hal ini disebabkan oleh diadakannya kembali pengujian biji kopi gratis tahap kedua,” ujarnya.
“Rata-rata peningkatan di atas angka 20 pemohon. Peningkatan tersebut dikarenakan UPTD BPSMB Agro Bandung yang sudah bekerjasama dengan Bappebti Kementerian Perdagangan RI tentang Sistem Resi Gudang (SRG) biji kopi dan beras,” kata Rinny.
Sehingga pengguna SRG dapat mengujikan komoditinya. Sekaligus UPTD BPSMB Agro Bandung mendapatkan pengakuan dari Bappebti untuk sebagai tempat yang tepercaya untuk pengujian.
UPTD BPSMB Agro Bandung juga melakukan kerjasama dengan PT Agro Jabar untuk pengujian mutu beras dalam rangka penggunaan beras untuk bantuan masyarakat dalam rangka pandemi,” katanya.
Dia menilai pelayanan yang dilakukan oleh UPTD BPSMB Agro Bandung pada 2020 cenderung semakin baik dan dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini tercermin dalam rekapitulasi pelaku usaha, penerimaan retribusi dan penilaian IKM yang telah disampaikan pada bab sebelumnya.
Sebagai catatan Data Pusat Statistik Provinsi Jabar menyebutkan luas lahan perkebunan kopi rakyat di Jabar pada 2019 mencapai 46.140,63 hektare. Jumlah ini meningkat tajam dibanding 2016, di mana luas perkebunan kopi rakyat 33.630 hektare.
Dari produksi kopi Jabar mengalami pertumbuhan yang bagus dari tahun ke tahun. Data dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, pada 2019 produksi kopi Jabar sekira 20 ribu ton, meningkat menjadi 22 ribu ton pada 2020. Selama semester pertama 2020, Jabar mengekspor 160 ton kopi.