JAKARTA-–Menurut Badan Pusat Statistik Nasional luas panen padi di Indonesia periode Januari–September 2018 sebesar 9,54 juta hektar. Dengan memperhitungkan potensi sampai Desember 2018, maka luas panen tahun 2018 adalah 10,90 juta hektar.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, produksi padi di Indonesia periode Januari–September 2018 sebesar 49,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
“Berdasarkan potensi produksi sampai Desember 2018, maka diperkirakan total produksi padi tahun 2018 sebesar 56,54 juta ton GKG,” ujar Suhariyanto di kantornya, Rabu (24/10/2018).
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras dengan menggunakan angka konversi GKG ke beras tahun 2018, maka produksi padi tersebut setara dengan 32,42 juta ton beras.
Kepala BPS Nasional juga menyebutkan, potensi produksi padi pada Oktober diperkiarakan 2,66 juta ton, November sebesar 2,10 juta ton dan Desember sebesar 2,13 juta ton.
“Kami bisa melihat potensi tiga bulan ke depan, tentunya potensi ini nanti bisa berubah, bisa tetap kalau berjalan normal, atau bisa menjadi kecil karena puso,” ujar dia.
Tiga provinsi dengan produksi GKG tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 10,54 juta ton, Jawa Barat sebesar 9,54 juta ton, dan Jawa Tengah sebesar 9,51 juta ton.
Untuk metodologi perhitungan produksi padi, BPS bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Badan Informasi dan Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).