Di festival ini terhimpun kegiatan berskala besar. Dalam program-programnya selama ini, SVF menampilkan keragaman budaya dengan menghadirkan Duta Seni dan Budaya dari seluruh wilayah Tanah Air. Bukti bahwa komunitas kutural Sanur inklusif.
AKHIR Agustus, di hamparan pasir putih Pantai Sanur di Bali Selatan, dihelat Sanur Village Festival (SVF). Ini festival ke-14. Berbagai festival seru sepanjang 21-25 Agustus 2019 ditampilkan. SVF 2019 kali ini pun hadir dengan serangkaian kegembiraan, makanan lezat dan dan suka cita bagi banyak orang.
Sebut saja Fiesta Kuliner, dengan berbagai vendor yang menjual makanan jalanan hingga menu hotel dan restoran bintang 5; Pertunjukan seni dan budaya tradisional dari seluruh pulau-pulau kecil sekitar Bali, termasuk sendratari kolosal atau balet tradisional Bali; Pesta seni kontemporer yang meliputi lukisan tubuh, lukisan di tempat, pameran seni dan fotografi, ukiran buah.
Juga ada Pertandingan Menyenangkan dan Lomba Pariwisata Olahraga yang terdiri dari perlombaan lari maraton, futsal, tenis, golf, selancar, selancar angin, memancing, kapal tradisional; Festival layang-layang internasional yang menampilkan layang-layang tradisional dari Bali dan bagian lain dari Indonesia dan peserta internasional.
Festival ini disemarakkan aksi lingkungan. Umpamanya, penanaman karang, pelepasan bayi penyu ke laut, pembersihan pantai, penanaman bakau, dan kegiatan pendidikan kesadaran lingkungan lainnya selain kampanye hidup hijau yang melibatkan penduduk lokal dan wisatawan
Terletak hanya 25 menit dari bandara internasional Ngurah Rai, 30 menit dari daerah pantai Kuta, dan 15 menit dari pusat kota Denpasar; Sanur terkenal sebagai resor pantai pertama di Bali. Sanur juga merupakan landasan peluncuran bagi penyelam yang gemar menjelajahi keindahan Pulau Nusa Lembongan.
Sebagai resor tempat pariwisata perintisdi Bali, Sanur memiliki beberapa hotel bersejarah. Inna Grand Bali, misalnya, dibangun tahun 1965. Sebelumnya bernama Bali Beach Hotel. Ini hotel bintang lima pertama dan satu-satunya hotel bertingkat tinggi di Bali. Mencegah pertumbuhan vertikal, sebuah undang-undang mengatur pembangunan hotel di Bali tidak hotel lebih tinggi dari pohon kelapa.
Sanur Village Festival adalah acara komunitas yang didirikan oleh Yayasan Pengembangan Sanur (YPS). Di festival ini terhimpun kegiatan berskala besar. Dalam program-programnya selama ini, SVF menampilkan keragaman budaya dengan menghadirkan Duta Seni dan Budaya dari seluruh wilayah Tanah Air. Bukti bahwa komunitas kutural Sanur inklusif dan terbuka. Fakta ini dikonfirmasi oleh dukungan komunitas internasional yang hadir ke sini saban tahun.
Berbagai kegiatan menjadi daya tarik bagi para pengunjung. SVF Surfing Competition digelar dua hari di Sanur Reef Beach. Relief ombak yang cukup bagus sangat menghidupkan semangat berkompetisi para peselancar domestik dan mancanegara. Sebagaimana disebut Koordinator SVF Surfing Competition, I Ketut Suartha, tahun 2019 ini pesertanya bertambah 30 persen. Tahun lalu hanya 70 peserta. “Mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang kita bisa menghadirkan lebih banyak atlet surfing,” kata Suartha Suartha yang juga Ketua Sanur Surfing Club.
Begitu pula dengan Kite Surfing Competition. Gerakan angin yang kuat dengan ombak tepian yang tidak terlalu kencang di Pantai Segara cukup kondusif. Para atlet pun jadi bergairah menguji kemahiran sekaligus merebut juara di kelas yang dipertandingkan. Seiring dengan itu, jukung yang menjadi ikon Pantai Sanur tetap memikat wisatawan dan fotografer. Kompetisi balap jukung berlangsung di Segera Beach, 21 Agustus.
Santrian Regatta 2019 yang menggelar Hobiecat 16, optimist and wind surfing, juga menarik atlet sailing dan wind surfing dari Bali, luar Bali, bahkan mancanegara. Kejuaraan tahunan yang telah berlansung tiga kali ini digagas Ida Bagus Ngurah Kumbayana, Managing Director Santrian Group, dengan tujuan utama menjaring atlet-atlet sailing dan wind surfing dari Bali.
Program aksi hijau SVF, seperti Beach Clean Up, pelepasan tukik (anak kura-kura) ke laut dan penanaman terumbu karang yang melibatkan masyarakat, pemangku kepentingan pariwisata di Sanur dan para wisatawan, terbukti menstimulans kesadaran bersama untuk menyelamatkan lingkungan.
Kegiatan kebugaran dilaksanakan di pagi hari di Pantai Sanur. Melalui program Santrian Yoga Festival yang digelar Sabtu (24/8) di Pantai Puri Santrian, SVF 2019 membuat selebrasi bersama keluarga besar yoga Seger Oger Sanur dan para wisatwan yang menginap di Puri Santrian Beach & Resort.
Para pemancing mania, yang selama ini menjadikan Pantai Sanur area pemancingan, diberi peluang berkompetisi SVF melalui program Sanur Fishing Competition di hari terakhir (25/8). Di dalam kegiatan ini juga ditanamkan kesadaran menyelamatkan terumbu karang agar ikan-ikan tetap tinggal di perairan Sanur.Pantai Sanur, kata Ketua Umum SVF 2019, Ida Bagus Gede Sidharta Putra, merupakan ikon kuat pariwisata Sanur. Kelahiran Sanur Village Festival itu sendiri, tak diingkari, memang terinspirasi oleh kehidupan masyarakat Pantai Sanur. Melalui program-programnya, SVF memiliki komitmen kuat untuk me-rebranding ikon itu. Sebagian di antaranya sudah bertaraf internasional. Seperti Sanur International Kite Festival, yang digelar 15-18 Agustus lalu di Pantai Mertasari.●(dd)