Agravis Raiffeisen AG namanya sangat terkenal di kalangan petani Jerman karena reputasi dan sepak terjangnya dalam memajukan industri pertanian. Basis utama wilayah operasinya meliputi Jerman bagian barat, timur, dan utara. Agravis menjadi mitra utama petani, mulai dari hulu hingga hilir seperti penyediaan benih, pupuk, nutrisi hewan sampai penjualan hasil produk pertanian.
Kondisinya berbeda jauh dengan nasib koperasi pertanian di sini, baik dalam hal omzet maupun kesejahteraan anggota. Ukuran bisnisnya bahkan bisa melampaui perusahaan-perusahaan milik konglomerasi sekalipun. Ini tidak lepas dari sikap kemandirian dan profesionalisme yang menjadi semangat utamanya.
Semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi prinsip koperasi sangat kental menjiwai Agravis. Ini terlihat dari slogan perusahaan yaitu “We Help to Grow”. Slogan yang diusung kemudian ditindaklanjuti dengan aksi nyata di lapangan berupa jalinan kemitraan usaha dengan para petani yang merupakan anggotannya. Hal ini tidak mengherankan, karena mayoritas saham Agravis dimiliki oleh Koperasi Raiffeisen.
Pada 2016, pendapatan AGRAVIS sebesar 6,2 miliar Euro (sekitar Rp96,10 triliun dengan asumsi 1 Euro = Rp15.500). Laba sebelum pajak sebesar 41,6 juta Euro dan modalnya mencapai 567 juta Euro. Pendapatan ini dihasilkan dari segmen bisnisnya yaitu pertanian (termasuk peternakan), konstruksi, energi, dan ritel.
Selain menggarap pasar dalam negeri, Agravis juga telah mengembangkan sayap bisnis di 20 negara melalui penyertaan modal usaha di anak-anak perusahaan. Koperasi ini juga mengekspor produknya ke 100 negara.
Dengan kue bisnis yang sangat besar, Agravis memiliki jaringan sebanyak 40 kantor cabang di seluruh Jerman. Koperasi ini mempekerjakan lebih dari 6.000 orang dengan jumlah anggota mencapai ribuan orang.
Kesuksesan Agravis yang dibentuk pada Oktober 2004 ini tidaklah mengherankan. Sebab, koperasi ini merupakan hasil merger dari dua koperasi besar yang sangat mengakar dan pemimpin pasar di bidangnya masing-masing yaitu Raiffeisen Central-Genossenschaft Nordwest eG (RCG) di kota Munster dan Raiffeisen Hauptgenossenschaft Nord (RHG) di kota Hanover Jerman.
Sekadar informasi, RCG yang dibentuk pada Juli 1990 merupakan gabungan dari tiga koperasi besar yang bergerak di perdagangan komoditas pertanian. Sehingga RCG merupakan salah satu dari 8 koperasi terbesar komoditas di Jerman yang memiliki 80 kantor cabang yang tersebar di daerah utara dan barat Jerman.
Sedangkan RHG dibentuk pada 1893 oleh 64 orang dan 4 koperasi yang merupakan koperasi perdagangan komoditas dan koperasi kredit. Dalam perjalannya kemudian, RHG merupakan koperasi legendaris di Jerman karena merupakan pusat perdagangan komoditas yang menentukan harga jual produk petani. Sebelum dimerger kedalam Agravis, pada 2001 volume usahanya mencapai 1,85 miliar Euro dengan 2.706 pekerja.
Agravis menjadi satu contoh dari kegigihan para petani untuk memperjuangkan kesejahteraannya dalam wadah koperasi. Semangat gotong royong secara konsisten dijalankan dalam operasionalnya. Dilengkapi dengan sentuhan manajemen dan teknologi modern, terbukti koperasi dapat berperan besar menyejahterakan anggotanya. (drajat).