BANDUNG—–Tanaman eceng gondok menjadi masalah bagi Waduk Cirata di Kecamatan Cipendeuy dan Waduk Saguling di Kecamatan Kabupaten Bandung Barat. Tanaman ini memenuhi waduk itu hingga tidak saja merusak keindahan, tetapi juga menjadi ancaman bagi budi daya ikan hingga pendangkalan.
Berangkat dari keprihatinan terhadap polusi eceng gondok, suatu hari pada 2014, Kepala Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di kawasan Cililin Abdus Salam memutuskan mempelajari tanaman itu. Dia menemukan bahwa tanaman ini mempunyai serat yang bagus dan tanamannya panjang.
“Terpikir mengapa tidak dibuat saja untuk kerajinan. Mulanya hanya hiasan dinding. Namun kemudian ada warga yang mencoba untuk dijadikan produk kerajinan lain, seperti tas. Ternyata bisa,” ujar Abdus ketika dihubungi Peluang, Jumat (26/7/19).
Namun baru pada 2016 Abdus Salam mendirikan brand E-Go Collection untuk serius menggarap produk tas ini. Satu tas dibandroll Rp35 ribu hingga Rp250 ribu. Ternyata mendapat sambutan pasar yang bagus.
Dalam satu bulan Abdus Salam meraup omzet antara Rp5 hingga Rp10 juta. Produknya menjadi salah satu produk unggulan Jabar dan masuk menjadi UKMJuara. Bahkan pernah diikutkan di pameran Jakarta yang dihadiri perwakilan 35 negara.
“Saya juga pernah kedatangan tamu dari Jepang untuk melihat dan membeli produk kami,” imbuh pria kelahiran 1972.
Berkat upaya Abdus Salam kelompok masyarakat di kecamatan lain yang tinggal sekitar waduk juga melakukan hal yang sama. Bahkan di sekitar Waduk Cirata terdapat sekitar 70 pengrajin yang dibina Badan Pengelola Waduk Cirata mampu meraup omzet antara Rp20 hingga Rp30 juta.
“Ke depannya kami ingin usaha menjadi industri. Kami ingin punya galeri khsus. Kami ingin punya rumah kreatif. Ada kendala pada SDM untuk meningkatkan produksi. Ada pesanan dari Bali sebanayk tiga ribu buah ats per bulan terpaksa ditampik karena sulit untuk dipenuhi dengan kemampuan SDM saat ini,” papar meraih Magister Pendidikan Luar Sekolah IKIP Siliwangi.
Padahal tanaman enceng gondok masih berlimpah ruah dan masih menjadi momok. Kalau saja ada pihak yang membantu menajdikan industri, maka dua masalah bisa diselesaikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat (Irvan Sjafari).