hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

28 Negara Jadi Pasien IMF, Indonesia Masih Aman

DEWASA ini,  28 negara telah dan sedang menunggu bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Mujurnya, kondisi internal dan eksternal Indonesia cukup kuat sehingga tidak masuk dalam kelompok negara pesakitan tersebut. Dari 28 negara pesakitan ekonomi itu, 14 negara telah memperoleh bantuan IMF, sedangkan persetujuan untuk 14 negara lainnya masih diproses.

Dampak krisis pangan dan energi tahun ini lebih besar dibanding krisis 1998. “Saat itu kurang dari 10 negara di Asia Tenggara yang terdampak. Kondisi Rupiah saat ini masih lebih baik dari mayoritas negara, tapi nilai tukar Rupiah telah tercatat susut sekitar 6%. Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai kurs Rupiah terhadap US$ Rp15.362 per Selasa (11/10).

Kondisi nilai tukar rupiah bahkan lebih baik dibanding Kanada, Nepal, Malaysia, Thailand, dan Inggris. Soalnya, beberapa indikator ekonomi Indonesia masih cukup baik. Menurut dia, volatility index Indonesia masih di posisi 30,49 atau sesuai dengan proyeksi di kisaran 30. Volatility index adalah indikator yang membantu investor untuk menanamkan uangnya. Semakin rendah angkanya, imbal balik yang didapatkan investor akan makin besar.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi kedua di antara negara anggota G-20, setelah Arab Saudi. Jadi, dari faktor eksternal, Indonesia aman,” kata Airlangga. Diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 berkisar 4,8%-5,2%. Prediksi tersebut menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia relatif kuat karena ditopang pasar domestik.

Saat ini, makin banyak negara yang jadi pasien IMF. Permasalahan yang dihadapi begitu kompleks pascapandemi, mulai dari El Nino, perang Ukraina dengan Rusia yang tidak berkesudahan, ketegangan Cina-AS. “Per hari ini (26/7), ada 30 negara menjadi pasien IMF dan 11 baru mulai membaik,” ujar Airlangga dalam acara Sewindu Project Strategis Nasional.

Lebih parah dari krisis 1998, “Kali ini, semua negara menghadapi masalah food, fertilizer, energi,” ujarnya. Indonesia bukan salah satu negara tersebut. Hal itu lantaran kondisi perekonomian Indonesia saat ini berada di angka 5,03% dan inflasi Indonesia masih terjaga. “Kita buktikan PMI kita ataupun optimisme industri terhadap perekonomian kita berada di level ekspansi 52,7%,” ujar Airlangga.

pasang iklan di sini