hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Fokus  

2023, Kejar Target 7 Juta Wisatawan Mancanegara

Meski dibayangi ancaman resesi global, pemerintah optimistis jumlah kunjungan turis asing melonjak pada tahun depan.

Setelah dua tahun dihantam pandemi, sektor pariwisata diharapkan menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah menargetkan sektor yang terkait dengan banyak bidang usaha mulai dari transportasi, akomodasi hingga kuliner ini ditargetkan dapat mendatangkan sekitar 7 juta wisawatan mancanegara (wisman) pada 2023.

Jumlah target itu meningkat dari 2022 sebesar 3,6 juta kunjungan. Pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut menjadi salah satu pertimbangan tersebut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, optimistis target kunjungan wisman tersebut dapat tercapai.  “Kami yakin target tahun depan tercapai seiring dengan pemulihan industri pariwisata Indonesia yang menunjukkan perkembangan positif,” ujar Sandiaga.

Meski sudah mematok target kunjungan wisman dua kali lipat dari tahun sebelumnya, namun masih jauh dari masa pra pandemi. Pada 2019, jumlah turis asing yang datang ke nusantara mencapai 16,10 juta orang. Sedangkan sampai September 2022, total kunjungan wisman baru sebesar 2,27 juta wisman.

Ditinjau dari sisi asal negara, Australia menjadi penyumbang wisman terbesar ke Indonesia dengan persentase sebanyak 16,7%, disusul Singapura sebesar 12,4%, Malaysia 9,3%, dan India sebesar 6,4%. 

Yang menarik terdapat peningkatan tren wisata baru pasca pandemi. Dalam penelitian Suparmono, peneliti Sinergi Consulting Group, kini wisatawan mengedepankan konsep personalize, customize, localize, dan smaller in size, serta penerapan protokol kesehatan di setiap destinasi dan sentra ekonomi kreatif.

Dari data Expedia, perusahaan perjalanan global asal Amerika Serikat, terdapat pergeseran perilaku dalam melakukan perjalanan wisata tidak hanya di tingkat lokal tapi juga global. Expedia memprediksi bahwa ke depan, pendorong utama perjalanan wisata adalah wisata yang berkualitas, baik terkait dengan mindfulness, sensation-seeking, culture immersion, ataupun hal yang berikaitan dengan perjalanan yang berkualitas.

Salah satu tempat wisata yang kini banyak diburu adalah Desa Nglanggeran, yang berlokasi di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Ini setelah desa tersebut meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia 2021 atau Best Tourism Village 2021 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Di Desa Ngglanggeran berbagai jenis aktivitas dan wisata dan dapat ditemui mulai dari wisata alam, situs geologi, wisata sejarah, budaya, edukasi, wisata kuliner, dan lain-lain.  Salah satunya Gunung Api Purba yang menjadi primadona ekowisata di sana. Gunung sengan struktur batuan besar merupakan ikon wisata Desa Nglanggeran yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai situs Geopark Global Gunung Sewu.

Dari puncak gunung ini, wisatawan melihat Gunungkidul dari ketinggian layaknya di negeri di atas awan. Bergeser sedikit, ada air terjun bernama Kedung Kandang. Keunikan air terjun ini karena terbentuk dari susunan batuan vulkanik yang berundak, tepat di tengah-tengah terasering sawah. Lokasinya yang berada di antara bentangan sawah hijau dan suasana yang masih asri menjadikan udaranya terasa sangat sejuk.

Selain itu, ada Embung Nglanggeran yang instagramable. Waduk mini yang berada di ketinggian 495 mdpl ini berlatar pemandangan desa dari ketinggian serta pepohonan hijau. Saat senja, keindahan langit berwarna jingga yang dipantulkan di air waduk Embung sangat indah untuk dipandang.

Selain Desa Nglanggeran, destinasi wisata yang juga perlu dikunjungi adala Raja Ampat. Tempat yang sudah kesohor ini menurut Lonely Planet, perusahaan buku panduan perjalanan sekaligus penerbit media digital terbesar di dunia termasuk dalam 6 (enam) tempat destinasi wisata terbaik 2023.

Seperti diketahui, Lonely Planet merilis berbagai destinasi wisata terbaik 2023 pada berbagai kategori di November 2022. Salah satu kategori tersebut adalah tempat paling nyaman untuk bersantai.

Indahnya alam Raja Ampat serta keanekaragaman flora dan fauna bawah lautnya menjadikan tempat ini cocok jadi destinasi wisata favorit. Terlebih bagi para diver dan penggemar aktivitas snorkeling, Raja Ampat adalah surga.  Namun demikian, salah satu tantangan ke Raja Ampat adalah akses transportasi yang terbatas dan biaya yang tinggi. Jadi bagi wisatawan yang ingin ke sana perlu menyiapkan dompet yang tebal.

Meski pemerintah optimistis target 7 juta kunjungan wisman pada 2023 dapat tercapai, namun ada sejumlah faktor yang menjadi tantangan. UNWTO menyebut, tingginya harga tiket pesawat dan akomodasi menjadi tantangan terbesar yang akan dihadapi oleh setiap negara termasuk Indonesia.

Selain itu, adanya peningkatan varian baru Covid-19 juga patut diwaspadai. Pemerintah juga perlu membenahi infrastruktur di setiap destinasi wisata untuk menarik lebih banyak lagi kunjungan wisatawan. Terlebih di daerah-daerah remote yang memiliki potensi besar. (Kur).  

pasang iklan di sini