JAKARTA—- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengungkapkan, pihaknya mencadangkan lebih dari Rp5 triliun untuk ekspansi bisnis anorganik, seperti menambah moda perusahaan anak.
Pada 2020 ini BRI tidak berencana melakukan aksi korporasi seperti mengakuisisi perusahaan keuangan. Perseroan sudah memiliki lembaga jasa keuangan yang lengkap dalam Grup BRI.
“Kami ingin memperkuat perusahaan anak, menyehatkan dan konsolidasi kami selalu cover,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (27/1/20).
Pada 2019 lalu, aset anak perusahaan BRI menembus Rp82 triliun, di antaranya aset BRI Syariah sebesar Rp43, 23 triliun, BRI Afro seebsar Rp27, 14 triliun, BRI Life sebesar Rp11, 18 triliun.
Sementara aset BRI Finance pada 2019 sebesar Rp4,60 triliun, aset Danareksa Sekuritas senilai Rp1,08 triliun, BRI Venture mencatat aset sebesar Rp 1,51 triliun, BRINS sebesar Rp2,65 triliun dan aset BRI Remittance senilai Rp7,07 miliar pada 2019.
Hal senada juga dinyatakan Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo bahwa perseroan hanya akan menambah modal ke anak usaha yang membutuhkan suntikan modal pada tahun ini.
“Rasanya kami sudah memiliki semua jenis lembaga keuangan, jadi belum ada rencana akuisisi atau sejenisnya. Kami akan tambah modal beberapa anak usaha, seperti BRI Finance,” ucapnya.
Pada 2019 lalu BRI tercatat mengambil alih saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BRINS) sebesar Rp1,04 triliun atau setara 90 persen yang diambil alih dari Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI.