hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Yura Yunita, “Buka Hati” di AMI Awards 2019

JAKARTA—Masuk menjadi salah satu  nominasi AMI Awards 2019 untuk kategori Penyanyi Wanita Pop lewat lagu “Buka Hati” membuktikan kualitas penyanyi Yura Yunita kian menanjak naik.

“Rasanya nggak percaya masuk kembali dalam  nominasi pada 2019 ini,” ujar penyanyi kelahiran Bandung, 9 Juni 1991 ini kepada awak media usai acara Jumpa Pers pengumuman nominasi AMI Awards 2019 di Jakarta, Selasa (8/10/19).

Bagi Yura AMI Awards seperti stempel kualitas. Sekalipun mendapatkan follower di instagram dan Youtube juga penting.

Sebagai catatan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2017, Yura Yunita  memenangkan dalam kategori  Pencipta Lagu Pop Terbaik, sekaligus Penyanyi Wanita Pop  lewat lagu “Intuisi”. 

Pada AMI Awards 2018, Yura kembali menjadi pemenang kategori Penyanyi Pop Wanita Terbaik lewat lagu “Harus Bahagia”.   Dia juga pernah menjadi nominasi  untuk kategori album Soul/R&B terbaik pada 2015 lewat album “Yura”.

Penyanyi yang sudah menelurkan dua album ini, “Yura” (2014) dan “Merakit” (2018) ini sudah malang melintang dalam berbagai festival, mulai dari Kampoeng Jazz di Universitas Padjadjaran Bandung pada 2014 dan 2015, Java Jazz berturut-turut pada 2015, 2016  2017, 2018 dan 2019, serta berbagai event lainnya.

Yang paling anyar Yura tampil dalam pada hari kedua pagelaran musik Synchronize Festival 2019 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, 5 Oktober lalu.

Kalau disimak lagu Yura seperti “Harus Bahagia” dan “Buka Hati” memasukan unsur broadway,  beberapa lagunya juga ditulis dalam Bahasa Inggris, seperti “Get Along With You”.  Hingga Yura boleh disebut salah satu dari banyak penyanyi Indonesia yang masuk kategori Musik Bahasa Dunia, tagline dari AMI Awards 2019 yang akan digelar 28 November mendatang.

Sebagian lagu yang dinyanyikannya ditulisnya sendiri.  Yura juga pernah menulis lagu bertajuk “Kataji” yang berbahasa Sunda, namun kemasannya jazzy pop ara era milenial.  Menurut Yura dia tidak pernah melupakan akarnya dari Bandung dan Sunda.

“Lagu Kataji adalah spesial buat  saya.  Lagu itu masih kerap saya nyanyikan dalam berbagai kesempatan,” ujar Yura.

Ketika ditanya mengapa tidak membuat lagu berbahasa Sunda lagi, yang kemasannya juga modern. Yura menjawab, ada rencana seperti itu. Tetapi untuk membuat lagu itu tidak bisa terburu-buru.  Namun dalam berapa penampilan, dia memasukan unsur Sunda ketika membawakan lagu.

“Dalam sebuah festival, saya menggunakan alat musik kecapi ketika membawakan Instuisi dan gendang untuk lagu Harus Bahagia,” ungkap alumni Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu.

Bagi Yura, pendidikan tinggi bagi seorang penyanyi punya peranan penting agar penyanyi lebih mengetahui hak dan kewajibannya sebagai profesional dan mempunyai ilmu membuat karir bermusik lebih maju.

“Dulu saya pernah berpikir menjadi analis kimia karena kerja di laboratorium seperti ayah saya. Waktu memilih kuliah pilihannya dua Analis Ikimia ITB dan Fikom. Kemudian aku pikir Fikom  lebih fleksibel bisa kerja di lapangan maupun di laboratorium,” kenang dia (Irvan Sjafari).

pasang iklan di sini