octa vaganza

Yuk, Belanja di Warung Tetangga

MUMPUNG pandemi. Mumpung PPKM yang bikin mobilitas makin terbatas. Ini kesempatan baik untuk ‘belanja di warung tetangga’. Urungkan niat nyatroni pasar modern—segala yang buntutnya mart-mart. Yuk bantu warung atau took kelontong tetangga yang jualan ala kadar atau pasar tradisional. Selisih harga (‘kemahalan’) Rp1.000 atau Rp2.000 akan sangat berarti utuk membuat geliat perekonomian keluarga mereka terselamatkan. Lagian, uang segitu juga nggak bikin mereka kaya, juga gak bikin anda miskin, bukan?

Coba simak yang namanya  lndomaret. Didirikan Sudono Salim, 20 Juni 1988 dan Alfamart didirikan Djoko Susanto, 27 Juni 1999. Dua-duanya manusia supertajir di negeri ini dalam urutan elite 100 besar. Makin anda giat berbelanja di mart-mart itu, apa gak pernah kepikiran bahwa itu justru makin menjadikan mereka kaya raya?

Dalam skala besar, kalau mau contoh, kebijakan Pemprov Sumbar yang melarang Indomaret dan Alfamart adalah langkah serius memberdayakan pribumi. Bersatulah untuk penguatan dan pemberdayaan ekonomi pribumi negara kita agar mereka tidak semena-mena terhadap hukum bangsa ini. Semoga kita makin peduli dan makin menyadari hal ini.

Hendra Gunawan

Velodrome, Jakarta Timur

Exit mobile version