Jakarta (Peluang):Keluarga besar Yayasan Relawan Aksi (YRA) Annaba Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merayakan Idul Yatama atau Lebaran anak yatim bersama dengan anak-anak yatim-piatu, dhuafa dan lansia binaan YRA Annaba.
Perayaan lebaran anak yatim, 10 Muharram 1444 Hijriyah digelar di Posko Sekretariat Yayasan Relawan Aksi Annaba yang berlokasi di jalan Musyawarah Dalam III No. 193 D RT 04 RW 012, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang.
Dalam perayaan lebaran anak yatim ini, Ketua Pembina Yayasan Relawan Aksi Annaba, Tito WR mengutif sebuah hadist yang berbunyi “Demi yang mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah).
“Alhamdulillah kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan penuh rasa suka cita, hati bahagia dan damai serta senyum manis terlihat diwajah anak-anak yatim piatu, kaum dhuafa dan lansia binaan Annaba,” kata Tito WR.
Awalnya, kata Tito, kegiatan ini mengundang sebanyak 75 orang yang terdiri dari anak yatim, dhuafa dan lansia, tetapi diluar perkiraan yang datang ke acara lebaran anak yatim ini bertambah menjadi 85 orang.
Tito sangat bersyukur karena pada hari yang sangat istimewa bagi anak-anak yatim ini, dapat berkumpul dalam suasana yang bahagia. “ Alhamdulillah kita dapat bertemu dan berkumpul. Saya selalu berpesan agar anak-anak yatim dan piatu binaan Annaba. Janganlah kalian merasa berkecil hati, malu apalagi minder. Tetapi tampakkanlah potensi diri kalian yang sangat kami cintai,” ucap Tito.
Pada kesempatan ini, Tito pun berbagi kisah kalau dirinya sejak usia 5 tahun sudah ditinggal wafat oleh ibunya. Dan saat usia ke 10 tahun, ayah Tito juga meninggal dunia.
Meskipun kedua orang tuanya telah wafat, Tito tetap semangat bersekolah menyelesaikan pendidikan dari SD, SMP dan SMA. Bahkan Tito selalu berprestasi dan menjadi juara di kelasnya. Bahkan saat di SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Favorit di Kuningan, Jawa Barat, Tito dipilih sebagai wakil Ketua OSIS. “Saat, saya kecil dahulu tidak merasa malu, minder dan malas, malahan begitu bersemangat menerima kepercayaan amanah yang diberikan oleh teman-teman beserta para guru di sekolah,” ungkapnya.
Menurut Tito, dengan menyayangi, melindungi dan menyantuni anak yatim merupakan anjuran dari Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dan anak yatim mempunyai kemulian tersendiri di hadapan Allah dan Rasul-Nya.
“Karena Rasulullah SAW juga lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya meninggal dunia saat Rasulullah masih dalam kandungan,” ujar Tito.
Dan salah satu dalil yang menguatkan untuk menyantuni anak yatim adalah Rasulullah SAW bersabda : “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini. Kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan keduannya.” (HR. Bukhari).