
Peluang News, Jakarta – Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengapresiasi kebijakan pemerintah yang memberikan potongan tarif listrik sebesar 50% bagi 97% pelanggan rumah tangga (PLN) pada Januari dan Februari 2025.
“Ini langkah yang sangat tepat dalam mendukung daya beli masyarakat, terutama bagi pelanggan rumah tangga dengan daya rendah,” kata Tulus dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Dia menilai potongan tarif listrik juga memberikan keringanan finansial yang signifikan sehingga memungkinkan keluarga prasejahtera dan sejahtera bisa mengalokasikan dana mereka untuk kebutuhan lain yang lebih mendasar atau produktif.
Dengan menghemat biaya listrik, lanjut Tulus, masyarakat dapat lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan pokok, seperti pangan dan kesehatan.
Namun, dia mengingatkan agar insentif yang diperoleh tidak dimanfaatkan masyarakat untuk hal-hal yang kurang produktif.
Untuk memaksimalkan manfaat diskon ini, ujarnya, sangat penting agar dana yang disimpan tidak digunakan untuk hal-hal yang kurang produktif, seperti membeli rokok atau minuman manis
“Sebaliknya, manfaat yang diperoleh dari diskon digunakan untuk kebutuhan yang mendukung kesejahteraan keluarga. Diskon ini menciptakan efek positif yang berkelanjutan bagi perekonomian rumah tangga. Pasti daya beli masyarakat akan meningkat,” tutur dia.
Dengan daya beli yang lebih tinggi, kata Tulus, masyarakat berpotensi meningkatkan konsumsi barang dan jasa, terutama kebutuhan pokok. Hal ini akan merangsang pertumbuhan sektor-sektor penting seperti pangan, sandang, dan kesehatan.
Dikatakan pula, peningkatan daya beli bagi pemulihan ekonomi, khususnya bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), merupakan pilar penting perekonomian Indonesia.
“UMKM yang merasakan dampak positif dari peningkatan konsumsi ini, akan mengalami peningkatan permintaan, yang berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal,” kata dia.
Tulus mengemukakan masyarakat dengan daya beli yang lebih tinggi juga dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup, seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan jangka panjang.
Dia menambahkan, kebijakan diskon listrik ini tidak hanya membantu meringankan beban rumah tangga, tetapi juga dapat menciptakan siklus pertumbuhan ekonomi yang saling mendukung di berbagai sektor. []