
PeluangNews, Jakarta-Yayasan Jantung Indonesia (YJI) memperingati 44 tahun kiprahnya dalam pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia dengan menggelar Senam Jantung Sehat massal yang diikuti puluhan ribu anggota Klub Jantung Sehat (KJS) dari berbagai daerah. Kegiatan ini menjadi simbol kuat komitmen organisasi dalam melawan ancaman penyakit jantung yang kini semakin mengkhawatirkan.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, terjadi pergeseran tren mencemaskan, di mana kelompok usia 25–34 tahun tercatat sebagai penyandang penyakit jantung tertinggi dengan 140.206 orang. Posisi ini disusul kelompok usia 15–24 tahun sebanyak 139.891 orang.
“Fakta ini menunjukkan bahwa penyakit jantung tidak lagi dominan pada usia lanjut, tetapi telah bergeser secara mengkhawatirkan ke usia produktif. Gaya hidup sedentari menjadi epidemi senyap yang menggerogoti kesehatan jantung generasi muda,” ungkap Ketua Umum YJI, Annisa Pohan Yudhoyono, dalam keterangan resminya.
Menghadapi situasi tersebut, YJI mengusung filosofi “Don’t Miss A Beat” sebagai pesan ganda yang ingin digarisbawahi kepada masyarakat. “Pertama, ini adalah seruan untuk menjaga setiap detak jantung sehat melalui langkah preventif. Kedua, ini adalah ajakan untuk tidak ketinggalan dalam merespons tantangan kesehatan jantung di era modern,” jelas Annisa.
Ia menambahkan bahwa pencegahan penyakit kardiovaskular sebenarnya dapat dilakukan dengan cara sederhana. “Pencegahan tidak harus rumit dan mahal. Olahraga sederhana seperti senam membuktikan bahwa hidup sehat bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan,” ujarnya.
YJI juga mengajak masyarakat menerapkan Panca Usaha Jantung SEHAT sebagai upaya kolektif menjaga kesehatan jantung. Upaya tersebut meliputi Seimbangkan gizi, Enyahkan rokok, Hindari dan atasi stres dengan pola pikir positif dan istirahat cukup, Awasi tekanan darah dan lakukan pemeriksaan berkala, serta Teratur berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Ajakan ini diperkuat sebagai langkah preventif untuk menekan peningkatan kasus penyakit jantung di kelompok usia produktif.
Pada momentum HUT ke-44 ini, YJI menegaskan komitmennya untuk bertransformasi menjadi Pusat Data dan Informasi Jantung dan Pembuluh Darah Nasional. “Kami akan memperkuat peran sebagai mitra strategis pemerintah dalam menekan prevalensi penyakit jantung melalui pendekatan berbasis data dan kolaborasi,” tegas Annisa.
Selain pencegahan, YJI tetap menjalankan perannya dalam membantu penanganan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) pada anak-anak dari keluarga pra sejahtera. “Ini adalah janji dari hati ke hati yang akan kami tepati,” pungkasnya.
Perayaan HUT ke-44 YJI tahun ini menjadi momentum penting yang tidak hanya menandai perjalanan panjang organisasi, tetapi juga membangkitkan kembali semangat masyarakat untuk hidup lebih sehat, aktif, dan produktif.







