Pelaksanaan tata kelola yang baik akan menghindarkan koperasi dari konflik kepentingan. Kegiatan usahanya juga perlu dikelola oleh SDM mumpuni yang mampu memenuhi kebutuhan anggota.
KOPERASI sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi memiliki potensi untuk semakin berkembang pada masa mendatang. Pengelolaan koperasi seyogianya dilakukan oleh para profesional yang mengerti bidangnya masing-masing. Dengan begitu, lembaga yang ditahbiskan sebagai sokoguru perekonomian akan dapat memenuhi tujuan utamanya yakni menyejahterakan anggota.
Pengelolaan oleh para profesional adalah satu hal. Hal lain yang sama pentingnya dengan itu adalah tata kelola perusahaan (good corporate governance/GCG), yang harus pula dijalankan secara konsisten. Demikian dikatakan Bambang Wijanarko, Wakil Ketua Umum Koperasi Astra. Salah satu prinsip yang penting ditegakkan adalah pemilahan tugas (segregation of duties) antara pengurus dan manajemen. “SDM koperasi harus profesional dan memperhatikan tata kelola yang baik,” ujar Bambang.
Ungkapan Bambang tersebut bukan sekadar slogan normatif. Pasalnya, kultur semacam itulah yang selama ini diterapkan di Koperasi Astra. Meski dinaungi salah satu grup bisnis terbesar di Tanah Air, yaitu PT Astra International Tbk, usaha Koperasi Astra tidak melulu mengandalkan bisnis sang induk. Koperasi ini dikelola layaknya korporasi, dengan target dan ukuran keberhasilan yang terukur dengan jelas. Artinya, ada atau tidaknya usaha dari induk perusahaan bukan menjadi kendala.
Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota, yang notabene karyawan Astra Group, menjadi kiat kemandirian koperasi ini, hingga mereka sukses melepaskan dari ketergantungan pada induk perusahaan. Tidak mengherankan jika Koperasi Astra memiliki aneka ragam usaha dari penyediaan suku cadang kendaraan sampai properti.
Menurut Bambang, prinsip tata kelola perusahaan yang baik perlu ditegakkan sebagai landasan utama dalam setiap gerak usaha koperasi. Tujuannya agar koperasi tidak menjadi beban (bagi induk) sehingga menimbulkan konflik kepentingan. Bambang Wijanarko yakin, dengan pengelolaan yang profesional, akan semakin banyak koperasi jumbo yang memiliki aset triliunan di masa mendatang.●(Kur)