hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Wujudkan Pemerataan Ekonomi Melalui Bisnis Kambing

Kopsyah BMI menyalurkan pembiayaan produktif sebesar Rp468 juta untuk membeli 310 ekor kambing yang dikelola oleh anggota.

Pemberdayaan ekonomi anggota merupakan salah satu agenda prioritas Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Oleh karenanya, Koperasi yang dipimpin Kamaruddin Batubara itu menggenjot pembiayaan ke sektor produktif. Salah satunya membiayai usaha peternakan kambing yang dikelola oleh anggota.

Kamaruddin mengatakan, pembiayaan produktif usaha peternakan kambing merupakan bagian dari komitmen Kopsyah BMI untuk pemerataan ekonomi melalui pemberdayaan anggota. “Kami melihat prospek usaha peternakan kambing cukup besar dan anggota dinilai cukup mumpuni mengelolanya,” ujar Kamaruddin.

Kopsyah BMI menyediakan dana hampir setengah miliar atau tepatnya Rp468 juta untuk membeli 310 ekor kambing. Pembiayaan ini relatif baru dimulai pada Desember tahun lalu. Pada Untuk tahap awal, jumlah kambing tersebut dibagi kedalam empat kelompok usaha yang seluruhnya merupakan anggota Kopsyah BMI. Setiap kelompok terdiri dari empat orang anggota.

Syarat bagi anggota untuk mengelola usaha peternakan kambing ini terbilang mudah. Cukup menyediakan lahan dan membuat kandang sendiri. Selain itu, lolos seleksi dari tim Kopsyah BMI. Hal itu untuk memastikan usaha nantinya berjalan lancar.

Menurut Roni, Manager Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI, anggota terlihat antusias untuk mengikuti program tersebut. Pasalnya, dengan mengelola usaha peternakan kambing, anggota meyakini dapat mempertebal dompetnya. “Kami memfasilitasi usaha peternakan kambing ini untuk meningkatkan kesejahteraan anggota,” ujar Roni.

Kambing jenis domba itu rencananya akan dijual kembali saat peak season yaitu ketika Idul Adha nanti. Keuntungan hasil penjualan akan dibagi untuk Koperasi sebesar 35% dan anggota pengelola sebesar 65%.

Asmadi, salah seorang anggota terpilih mengaku senang dengan program Kopsyah BMI tersebut. Ia merasa bakal mendapatkan untung dari usaha penggemukan kambing tersebut. “Ya mudah-mudahan nanti kambingnya bisa terjual semua,” ujar Asmadi, pemuda asal Kampung Cigaru, Desa Cisoka Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang, Banten.

Bersama ketiga rekannya, ia membangun kandang kambing seluas 15 meter persegi di atas lahan sendiri. Ada 50 ekor kambing di kandang yang didirikan oleh kelompok Asmadi. Baginya bukan hal sulit untuk mengelola ternak kambing. Sebelumnya ia pernah memelihara kambing meski jumlahnya tidak sebanyak sekarang.

Iqbal, sang ketua kelompok mengamini pendapat Asmadi tersebut. Selain proses perawatan yang mudah, target pasarnya pun sudah jelas. Sebab di Kampung Cigaru banyak pengepul yang akan mencari kambing untuk dijual saat Lebaran Haji nanti. Bahkan, saat pertama kambing dari Kopsyah BMI tiba sudah ada pengepul yang mendatanginya. Namun karena harganya belum cocok transaksi pun urung dilakukan. “Pasarnya sudah jelas ada, tinggal perawatannya saja agar domba  cepat gemuk dan sehat,” ujar Iqbal.

Selain menyasar pasar umum untuk menjual kambing, Kopsyah BMI memiliki captive market, yaitu anggota Simpanan Qurban. Jumlahnya mencapai 300 anggota atau kurang dari 1% dari total anggota Kopsyah  BMI yang mencapai 146.332 anggota. Secara kuantitatif memang jumlahnya kecil, namun sebagian besar dari mereka adalah pelaku usaha mikro. Hal ini menandakan semangat ber-qurban anggota sebagai salah satu ciri kesalehan sosial yang membanggakan.

Kelompok lain yang mendapat pembiayaan usaha penggemukan domba adalah Jaro Pulung. Pria 60 tahun yang tinggal di Kampung Bunian, Cisoka Kabupaten Tangerang ini merasa bersyukur dengan adanya program tersebut. Dengan begitu, ia mendapat penghasilan tambahan untuk keluarganya. “Senang dengan adanya program peternakan kambing ini. Apalagi saya sudah terbiasa mengurus kambing,” ujarnya.

Dibantu oleh kedua anaknya, Jaro setiap hari merawat domba-dombanya. Di kandang seluas 50 meter persegi itu ia memelihara 100 ekor domba. Meski sudah berumur, namun Jaro tetap semangat.

Kamaruddin menambahkan, dengan membiayai usaha peternakan tersebut Kopsyah BMI turut menggerakkan roda perekonomian dan telah membantu dalam menciptakan lapangan pekerjaan. “Kopsyah BMI selalu hadir untuk pemerataan ekonomi dengan memberdayakan usaha anggota dan masyarakat,” pungkasnya.

pasang iklan di sini