
Peluang News, Jakarta – Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan, layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) dari BUMN PT PLN (Persero) dinikmati oleh 7.354 pelanggan atau tumbuh 117% pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya 3.378 pelanggan.
“REC merupakan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk memperoleh listrik hijau yang andal dan terjangkau,” kata Darmawan Prasodjo dalam keterangannya, di Jakarta, Senin (27/1/2025).
Menurut dia, seiring perkembangan zaman, permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri.
“Sebagai tulang punggung penyedia EBT nasional, PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100% dipasok oleh pembangkit EBT kami melalui REC. Kami siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan,” katanya.
REC merupakan salah satu instrumen produk hijau inovasi PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
REC PLN memvalidasi bahwa produksi tenaga listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi listrik hijau yang telah terverifikasi.
Sejak diluncurkan pada 2020, lanjut Darmawan, penjualan REC terus mencatatkan pertumbuhan signifikan mencapai 10,99 terawatt hour (TWh) hingga tahun 2024.
Dari total penjualan tersebut, 49% dicapai pada 2024 atau sebesar 5,38 TWh, meningkat dibanding 2023 yang sebesar 3,54 TWh atau mampu tumbuh 52% (yoy). Hal ini tidak lepas dari semakin tingginya minat pelanggan khususnya sektor bisnis dan industri terhadap REC.
Dia menambahkan, pelanggan perusahaan seperti Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, PT Agincourt Resources, PT Indah Klat Pulp & Paper Tbk, PT Air Liquide Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Sorini Agro Asia Corporindo, PT Smelting, dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia menjadi penikmat REC terbesar dengan total kapasitas mencapai 2,81 TWh atau sekitar 52% dari total kapasitas yang digunakan pada tahun 2024.
“Tingginya tren minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC pada tahun ini, diprediksi akan semakin meningkat di tahun berikutnya,” tutur Dirut PLN tersebut.
Dia merinci saat ini ada delapan pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC.
Kedelapan pembangkit itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur. []