
Peluang News, Jakarta – World Bank atau Bank Dunia telah mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 jadi 5,1% dari sebelumnya 4,9%.
“Bank Dunia baru saja menaikkan growth forecast Indonesia pada 2024 dari yang tadinya 4,9% menjadi 5,0% dan untuk 2025 dari 4,9% menjadi 5,1%,” kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Perubahan tersebut, menurut Airlangga, di tengah perekonomian dunia yang mengalami tekanan inflasi tinggi. Meski begitu, Inflasi Indonesia terus terjaga dalam rentang target di bawah 3%.
Dia memastikan kondisi fundamental makro ekonomi Indonesia relatif lebih baik jika dibandingkan dengan negara lainnya (peers).
Contoh, neraca transaksi berjalan atau current account Indonesia yang mengalami defisit 0,64% dari produk domestik bruto (PDB). Rentang defisit tersebut lebih aman dibandingkan negara lain seperti Chile yang minus 4,40% dan India minus 3,32.
“Jadi negara-negara seperti Indonesia itu relatif lebih baik dari negara ASEAN lain, kecuali Thailand. Kemudian dengan rating yang relatif baik, dengan kita punya inflasi juga relatif baik dibandingkan yang lain,” tutur dia.
Airlangga mengutarakan sektor riil Indonesia menunjukkan prospek ekonomi yang baik serta diikuti aktivitas industri dan konsumsi yang masih terjaga baik.
Level Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga tetap terjaga di level ekspansif selama 33 bulan berturut-turut, diikuti dengan Indeks Keyakinan Konsumen yang tetap tinggi dan Indeks Penjualan Riil yang tetap tumbuh.
“Sektor eksternal Indonesia tetap kuat, buffer terhadap tekanan global. Neraca Perdagangan Indonesia (Mei 2024) tetap surplus di angka 2,93 miliar dolar AS, dan surplus ini 49 bulan berturut-turut,” ujar Airlangga.
Sektor keuangan berperan sebagai intermediasi yang menunjang fundamental ekonomi juga memperlihatkan pertumbuhan kredit perbankan pada 2024 berada di atas 11% dan mampu melebihi realisasi 9-10% di 2023.
Kredit Investasi dan Modal Kerja juga terus mengalami pertumbuhan serta Realisasi Investasi pada Januari-Maret 2024 mengalami kenaikan sebesar 22,1 persen (year-on-year/yoy) dan telah mencapai Rp401,5 triliun.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk orkestrasi pemerintah dalam rangka memberikan kejelasan dari proses transisi, terutama berkaitan dengan APBN.
Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono mengatakan pihaknya sudah punya kesepahaman dalam pengalokasian anggaran untuk melaksanakan program-program pemerintahan selanjutnya pada 2025 nanti.
Terkait pertumbuhan ekonomi untuk 2025, diperkirakan berada di kisaran 5,1-5,5%. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dengan perbaikan daya beli masyarakat dan investasi yang diperkirakan akan meningkat melalui dukungan reformasi struktural.
“Dari indikator itu, kami optimis bisa menjaga keseluruhan, berbagai rasio baik itu pajak, keseimbangan primer, defisit budget maupun utang,” kata Airlangga, menutup. []