“Apa pendapat mu tentang koperasi?” Pertanyaan itu dilontarkan kepada sejumlah mahasiswa dalam sebuah workshop yang berlangsung Agustus lalu di Tangerang Banten. Jawabnya beragam namun tetap saja sumir, ada yang menilai koperasi sebagai badan usaha sosial yang kebanyakan dikelola kaum lanjut usia, ada yang mengatakan program pemerintah dan ada pula yang berseloroh tempat pinjam uang saat tiba waktu tanggung bulan.
Masih minimnya pemahaman kaum muda terutama mahasiswa terhadap perkoperasian menggugah Kopsyah BMI bekerjasama dengan Universitas Ibnu Khaldun Bogor untuk menggelar sebuah workshop bertema “Mewujudkan Eksistensi Koperasi melalui Pemuda Sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan.” Acara yang dihadiri sekitar 300 mahasiswa se Provinsi Banten dan Gerakan Koperasi se-Provinsi Banten itu menampilkan dua pembicara yakni akademisi dan doktor ekonomi Islam Hendri Tanjung dan Ketua Pengurus Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara.
Minimnya pemahaman mahasiswa kata Kamaruddin bisa dimaklumi karena sosialisasi koperasi di kalangan generasi muda sudah sejak lama terputus.
Asumsi yang tak sepenuhnya benar itu ditepis oleh Kamaruddin dengan mengambil contoh keberadaan Kopsyah BMI.
“Dari sebanyak 560 orang lebih karyawan Kopsyah BMI yang tersebar di Banten rata-rata berusia 24,6 tahun. Artinya Kopsyah BMI itu melulu diminati oleh kaum muda,” ujarnya.
Menurut Kamaruddin pemerintah sudah saatnya menata koperasi dengan benar terutama dengan tidak membiarkan adanya koperasi yang berpraktek sebagai ‘bank gelap’.
Pembicara lainnya, Hendri Tanjung mengatakan koperasi pola syariah belakangan terus tumbuh dan diminati masyarkat karena lebih mengedepankan unsur keadilan. Pengajar UIKA yang banyak menulis buku tentang ekonomi Islam ini berharap sudah saatnya sistem ekonomi konvensional berbasis ribawi (bunga) ditinggalkan, karena selain bertentangan dengan rasa keadilan, juga makin memiskinan masyarakat.
Workshop dalam rangka perayaan Hari Koperasi ke 70 ini juga menampilkan narasumber dari unsur pemerintah yaitu Asisten Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi UKM Toto Sugiyono dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banten Maysaroh Mawardi dengan moderator Irsyad Muchtar yang merupakan Pimpinan Umum Majalah Peluang. (Yuni )