TASIKMALAYA—Sebagai ibu rumah tangga Wini Nurasih Kurniwati ingin agar kaum ibu seperti dirinya juga punya aktivitas di waktu luang sekaligus menghasilkan uang. Apalagi dia melihat beberapa mal berdiri di Tasikmala dan itu peluang untuk mengembangkan wirausaha.
Cita-citanya itu dirintisnya pada 2013 dengan mendirikan usaha kerajinan kebutuhan perempuan seperti sandal, sepatu, pakaian, hingga tas. Namun bisnisnya baru mulai berkembang pada 2015-2016 ketika Wini mendapatkan kesempatan mengikuti Pelatihan Wirausaha Baru Jawa Barat.
Kini di bawah brand Azkarya. Wini mampu memproduksi sandal sampai 50 kodi ke Jawa Tengah dua kali seminggu. Dia juga menjual sandal batik edisi khusus Rp200 ribu-an. Sepatu produksinya dibandrol Rp350 ribu dan tas dibandrol Rp250 ribu.
“Omzet per bulan rata-rata Rp300 hingga Rp400 juta per bulan,” ungkap Wini ketika dihubungi Peluang, Rabu (18/12/19).
Ke depannya, Wini menjajaki pasar luar negeri. Beberapa buyer dari Jerman sudah menemuinya. Wini juga presentasi di Kadin Jawa Barat soal kelengkapan dokumentasi. Hanya saja dia harus mencari tahu produk apa yang cocok untuk masyarakat Jerman.
“Saya lebih suka hand carry atau ada orang yang membawa produk saya ke luar negeri atau ada orang di negeri itu yang menjualkan. Sementara untuk ekspor partai besar masih belum memungkinkan,” tutur Wini.
Ke depan Wini juga ingin memproduksi edisi spesial setiap enam bulan atau setiap tahunan untuk produk tas dengan tema tertentu, seperti tema pariwisata. Selama ini tas dengan bordir bermotifkan flora atau fauna, pada edisi khusus bisa dengan tema destinasi wisata ada di Tasikmalaya. Wini ingin produknya juga ramah lingkungan.
“Saya kini jadi pendamping perempuan yang ingin berwirausaha. Produk mereka yang beli, finishing, baru dijual, baik dengan brand saya maupun brand mereka. Saya memberdayakan perempuan dan juga perajin di sini. Bagi-bagi ilmu,” terang Wini.
Omong-omong mengapa namanya Azkarya? “Ini nama dua anak saya Azka dan Arya. Kalau digabung karya juga punya arti luas dan saya nama itu,” tutup dia (Irvan Sjafari).