hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Sosok  

Wihelmina Liko Perjalanan 39 Tahun Menjadi Guru

Wihelmina Liko, biasa disapa Helmina, bisa disebut sosok guru sejati. Selama menjadi guru, ia tidak pernah menuntut imbalan materi di tempatnya mengajar. Ini semua dikarenakan kecintaannya pada dunia pendidikan.

”Bangga bisa menyandang gelar guru selama 39 tahun. Saya berharap guru–guru yang sekarang agar tetap semangat dan dapat menyelesaikan tugas hingga akhir,” ujarnya.

Senin, 30 November 2020, dirinya bersama ke-13 rekannya resmi menyelesaikan tugas sebagai seorang guru yang ditandai dengan penyematan cincin Purna Bhakti oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka, Sekretaris Camat Nita, Anggota DPRD Kabupaten Sikka serta Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terpilih dalam acara perayaan HUT PGRI ke-75 dan syukuran Purna Bhakti Kecamatan Nita ke–20.

Meski telah purna bakti, namun semangat Helmina yang merupakan istri dari Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano ini tetap membara. “Saya akan tetap menjadi guru bagi siapa saja yang membutuhkan, entah untuk anak cucu maupun untuk guru–guru yang memerlukan  arahan atau saran,” ungkap perempuan kelahiran 13 Januari 1961 itu.

Karir Helmina dimulai saat mengajar di SDN Natawulu Desa Ladogahar Kecamatan Nita Kabupaten Sikka NTT pada 1980-an dengan status honorer. Selama enam bulan sebagai tenaga honorer ia tidak mendapatkan gaji. Namun, nasibnya mulai berubah ketika pada 1981 diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).  Tiga puluh tahun kemudian, Ibu dari tiga anak ini dipercaya menjadi Kepala Sekolah SDK Nita.  (Nivan).

pasang iklan di sini