
Peluang News, Lumajang – Gunung tertinggi di Pulau Jawa yakni Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (1/6/2024), pukul 07.39 WIB, mengalami erupsi terus menerus sebanyak delapan kali hingga siang hari.
Tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak atau 4.076 mdpl.
Meski begitu, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gunung api ini masih berstatus Siaga atau Level III. PVMBG merekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, warga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, erupsi pertama terjadi pukul 07.39 WIB, kemudian pukul 07.49 WIB. Erupsi ketiga tercatat pukul 08.04 WIB, kemudian pukul 08.20 WIB.
Selanjutnya pukul 09.52 WIB, dan erupsi berikutnya pukul 11.34 WIB, erupsi ketujuh pukul 11.50 WIB, dan terjadi lagi erupsi pada pukul 13.10 WIB.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto menjelaskan,
kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
Dalam keterangan tertulis disebutkan, visual letusan pada erupsi pertama hingga keempat terpantau oleh petugas. Yakni ketinggian erupsi berkisar 300 meter hingga 500 meter di atas puncak. Sedangkan erupsi kelima hingga kedelapan secara visual tidak teramati, karena tertutup kabut.
Tinggi kolom erupsi Gunung Semeru kedelapan pada pukul 13.10 WIB tidak teramati, namun erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 97 detik.
Sejak 1 Januari hingga 1 Juni 2024, pukul 14.00 WIB tercatat jumlah letusan Gunung Semeru yang pernah tercatat oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru sebanyak 343 kali. []