hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Wapres: Ekonomi dan Keuangan Syariah Berkembang Pesat

Wapres Ma’ruf Amin | Dok. Tangkapan Layar-Hawa

Peluang News, Jakarta – Ekonomi dan keuangan syariah menunjukkan perkembangan positif dalam lima tahun terakhir.

Demikian Wapres Ma’ruf Amin saat rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dan Pembukaan Rapat Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Nasional di Auditorium Sekretariat Wapres, Jakarta, Jumat (4/10/2024).

“Kita telah menyaksikan perkembangan positif ekonomi dan keuangan syariah, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Wapres Ma’ruf Amin.

Kemajuan tersebut, lanjutnya, mengukuhkan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru ekonomi yang mampu beriringan dengan ekonomi konvensional dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

“Jadi, kita bersama saja untuk ada konvensional, ada juga yang syariah, dual economy system,” ujarnya.

Mar’uf Amin mengutarakan pencapaian tersebut tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil dari komitmen kuat, dedikasi, kerja keras, dan kerja cerdas kita semua.

“Tentu kita tidak boleh berpuas diri dengan hasil yang telah diraih saat ini. Ke depan, ekonomi dan keuangan syariah harus terus memperbesar kontribusinya dalam perekonomian nasional, beradaptasi lebih cepat, dan mampu merespons peluang di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks,” tuturnya.

Sebagai catatan, selama lima tahun terakhir, berbagai program pengembangan ekonomi syariah telah menunjukkan hasil signifikan baik di tingkat nasional maupun global.

Di tingkat nasional, Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) Bank Indonesia mencatat pangsa aktivitas usaha syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan II 2023 mencapai 46,71% atau sebesar Rp9.826,8 triliun.

Selain itu, kontribusi pembiayaan syariah bagi UMKM hingga Maret 2024 tercatat sebesar Rp161,03 triliun. Angka itu merupakan 81,66% dari target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) dan 59,88% dari target Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024.

Pertumbuhan ekonomi syariah juga didukung oleh kinerja sektor halal value chain (HVC), yang tumbuh sebesar 3,93% pada 2023.

Sektor unggulan HVC seperti pertanian, makanan dan minuman halal, pariwisata ramah Muslim serta fesyen Muslim, berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi nasional, bahkan menopang hampir 23 persen dari total ekonomi Indonesia pada 2023.

Sedangkan dari aspek infrastruktur pendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, hingga September 2024, telah terbentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) di 31 provinsi di seluruh Indonesia.

Sebagaimana KNEKS di tingkat pusat, KDEKS dalam hal ini merupakan akselerator pengembangan ekonomi syariah daerah yang memimpin sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan di tingkat daerah.

Sedangkan di tingkat global, berdasarkan State of Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2023, Indonesia berada di peringkat ketiga dalam Global Islamic Economic Indicator (GIEI), setelah Malaysia dan Arab Saudi.

Peringkat itu naik secara signifikan dibandingkan pada 2018, di mana Indonesia masih berada di posisi ke-10. []

pasang iklan di sini