
PeluangNews, Jakarta – Indonesia memiliki persediaan beras yang melimpah atau surplus.
Karena itu, pemerintah berencana untuk mengekspor beras ke Malaysia sebesar 2.000 ton per bulan tidak akan memengaruhi stok beras domestik.
“InsyaAllah aman,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Menurut Sudaryono, ekspor beras ke negeri Jiran itu berasal dari stok yang disimpan oleh Perum Bulog yang memiliki tingkat serapan hingga 20 ribu ton per hari.
“Setiap hari aja Bulog itu ngambil sekitar 12 ribu, 15 ribu, 20 ribuan ton satu hari beras,” ujarnya.
Pemerintah sudah siap untuk melakukan ekspor ke Malaysia. Sebelumnya juga sudah melakukan pertemuan dengan pengusaha Malaysia yang melakukan importasi.
“Kita nunggu dari mereka sih, kita sifatnya kan stand by ya. Kita udah siap, waktu kita ketemu dengan mereka juga kita sampaikan. Pelaku usahanya yang mau melakukan impor juga udah ketemu saya juga. Saya sampaikan isunya, bolanya di mereka,” ucap Sudaryono.
Sebelum ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, Indonesia siap mengekspor beras ke negara anggota ASEAN lainnya, setelah membuka keran ekspor beras ke Malaysia.
“Arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), kalau negara sahabat, negara tetangga apalagi, butuh beras, akan kami siapkan,” kata Mentan.
Namun begitu, Amran menututkan bahwa rencana mengekspor beras ke negara tetangga juga harus memastikan kebutuhan beras di dalam negeri sudah terpenuhi.
Ekspor beras akan dilakukan oleh pemerintah hanya bila kebutuhan domestik sudah terpenuhi. “Pasti, prioritas di dalam negeri dulu,” kata dia, menandaskan.
Amran mengungkapkan telah dijalin kerja sama ekspor beras ke Malaysia antarbisnis (business to business/B-to-B).
Indonesia nantinya akan mengekspor beras ke Malaysia sebesar 2.000 ton per bulan atau 24 ribu ton per tahun.
Tentang kapan ekspor tersebut akan dimulai? Amran membebaskannya kepada pelaku bisnis yang terlibat. []