hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Wamenkop Dorong Rebranding Koperasi Desa Merah Putih

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah

PeluangNews, Jakarta-Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih merupakan langkah strategis untuk merebranding koperasi sebagai lembaga ekonomi modern yang berorientasi pada kesejahteraan anggota dan masyarakat.

“Keberadaan Koperasi Desa Merah Putih ini untuk merebranding makna koperasi, bukan lagi hanya soal simpan pinjam, tapi menjadi lembaga perekonomian yang bertujuan mensejahterakan masyarakat melalui semangat gotong royong,” kata Farida saat mengunjungi gerai Koperasi Kelurahan Merah Putih Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jumat (25/10).

Farida berharap keanggotaan Kopkel Merah Putih terus meningkat. “Kita berharap Koperasi Desa Merah Putih ini keanggotaannya terus bertambah, atau minimal setengah dari warga kelurahan yang ada,” ujarnya.

Ia menjelaskan, rebranding koperasi juga dilakukan melalui penguatan core business. “Hari ini Kementerian Koperasi memfasilitasi Koperasi Kelurahan Merah Putih dengan pendampingan melalui Project Management Officer (PMO) di tingkat kabupaten,” katanya.

Selain PMO, Kemenkop juga menyiapkan tenaga pendamping yang disebut Asisten Bisnis. “Dengan adanya Asisten Bisnis, Kopkel Merah Putih akan tahu sektor bisnis apa yang potensial, bagaimana perhitungannya, berapa omzet, modal, hingga strategi penjualan. Namanya bisnis, hitung-hitungannya harus untung,” tegas Farida.

Ia menambahkan, satu Asisten Bisnis bertugas mendampingi sepuluh koperasi dan siap membantu selama 24 jam. “Kami mengupayakan mereka menjalankan bisnis dan kelembagaannya dengan baik, termasuk merancang strategi agar masyarakat mau dan senang menjadi anggota koperasi,” ujar Farida.

Farida juga menyebutkan bahwa berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025, setiap koperasi akan mendapatkan fasilitas berupa gerai, gudang, dan alat transportasi dengan plafon hingga Rp3 miliar. “Tugas wali kota adalah menginventarisasi lahan minimal 1.000 meter persegi di titik yang strategis,” katanya.

Wamenkop optimistis dengan pengalaman Wali Kota Blitar dalam dunia bisnis, penentuan lokasi strategis untuk Kopkel Merah Putih dapat dilakukan dengan tepat. Ia menilai Kopkel Merah Putih sudah berkembang pesat karena kini telah menjadi pengecer pupuk subsidi serta mengelola klinik kesehatan dan apotek.

“Ini kesempatan besar bagi masyarakat. Kapan lagi warga bisa jadi pelaku pasar dengan menaruh produk-produk mereka di koperasi,” ujar Farida.

Ia menjelaskan, hasil pertanian dan perkebunan masyarakat bisa dipasarkan melalui koperasi. “Yang beli juga warga sendiri. Ada selisih keuntungan yang menjadi Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi, kemudian dibagikan ke anggota dan kembali lagi ke masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyatakan dukungannya terhadap Kopkel Merah Putih. Ia mengarahkan SPPG dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar membeli kebutuhan dari koperasi tersebut.

“Saya yakinkan bahwa Kopkel Merah Putih profesional. Barang-barangnya kompeten dan kualitasnya tidak kalah dengan produk dari luar,” ujar Syauqul.

Ia juga menambahkan bahwa Pemkot Blitar telah membuka perdagangan antar daerah untuk memperluas jaringan koperasi. “Harapannya suplai bahan pokok di Blitar Raya dilakukan oleh Kopkel Merah Putih. Jejaringnya sudah terbentuk,” katanya.

Ke depan, Pemkot Blitar berencana menjadikan pusat perdagangan Kopkel Merah Putih sebagai salah satu pemain utama di sektor perdagangan kota. “Dengan begitu, bisnis Kopkel Merah Putih bukan lagi soal permodalan semata, tapi tentang kekuatan jaringan dan pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.

Wali Kota Blitar berharap seluruh 21 kelurahan di wilayahnya nantinya memiliki bangunan Kopkel Merah Putih sendiri. “Kalau sudah berdiri bangunannya, Kopkel Merah Putih akan semakin kompetitif dan benar-benar bisa memberdayakan masyarakat,” pungkasnya.

pasang iklan di sini