
Peluang News, Yogyakarta – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Muhammadiyah Jogja Expo #4 2025 di Yogyakarta, Minggu (14/9). Ia menyebut para pelaku UMKM sebagai “pejuang kemanusiaan” karena peran besar mereka dalam mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja.
“UMKM itu menyukseskan misi penting dalam hidup, yakni mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan,” ujar Helvi dalam sambutannya.
Menurut Helvi, keberhasilan UMKM tidak hanya diukur dari nilai ekonomi, tetapi juga dari dampak sosial yang dihasilkan bagi masyarakat dan lingkungan. Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjaga kualitas produk, membangun hubungan baik dengan konsumen, serta beradaptasi dengan perubahan di era digital.
“Menjaga loyalitas konsumen itu syarat mutlak. Integritas, kejujuran, dan kualitas produk adalah kunci keberlangsungan usaha dalam jangka panjang,” tegasnya.
Dukungan Pemerintah untuk UMKM
Helvi menyampaikan, pemerintah terus memberikan dukungan nyata melalui berbagai program, salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hingga saat ini, penyaluran KUR di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai Rp3,3 triliun untuk 63.493 pengusaha UMKM.
Selain permodalan, Kementerian UMKM juga memfasilitasi kemudahan perizinan, pelatihan, pendampingan, serta akses pemasaran berbasis digital. “Dengan dukungan yang tepat, UMKM kita bisa naik kelas, maju, dan berdaya saing,” katanya.
Helvi pun mengapresiasi kerja sama erat antara Muhammadiyah dan Pemerintah DIY dalam mengembangkan wirausaha. Ia mendorong agar sinergi lintas instansi — termasuk perbankan, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi — terus diperkuat.
“Mari bersama kita wujudkan wirausaha tangguh, UMKM tumbuh, Indonesia maju,” pungkasnya.
Muhammadiyah dan UMKM: Pilar Kemandirian Ekonomi
Riduwan, Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, menegaskan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Menurutnya, UMKM terbukti lebih tangguh menghadapi gejolak ekonomi dibandingkan sektor lain.
“Kelincahan ini menunjukkan UMKM bisa lebih *sustainable* dalam mengembangkan bisnisnya,” ujar Riduwan. Ia menambahkan, Muhammadiyah berkomitmen untuk terus berkontribusi pada kemandirian ekonomi bangsa sebagai bagian dari dakwah ekonomi.
Apresiasi juga datang dari para peserta Muhammadiyah Jogja Expo #4. Titin Kusnawati, pemilik UMKM Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Nyoss, menyebut kehadiran Wamen UMKM menjadi bukti nyata dukungan pemerintah.
“Alhamdulillah pemerintah sangat mendukung perkembangan UMKM, terutama terkait pembiayaan dan pendampingan. Semoga kolaborasi ini bisa menguatkan UMKM agar rakyat makin sejahtera,” ujarnya.
Penyelenggaraan Muhammadiyah Jogja Expo #4 2025 diharapkan menjadi momentum penguatan ekosistem wirausaha di DIY dan Indonesia pada umumnya, dengan sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan dunia usaha. (Aji)