hayed consulting
hayed consulting
lpdb koperasi
Berita  

Wamen ATR/BPN: Pendekatan Berbasis Risiko Harus Tertanam dalam Setiap Keputusan

Wamen Ossy saat memberikan pengarahan dan motivasi pada Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat Lanjut Tahun 2025.
Wamen Ossy saat memberikan pengarahan dan motivasi pada Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat Lanjut Tahun 2025.

PeluangNews, Jakarta – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan, menegaskan pentingnya penerapan manajemen risiko dalam setiap kebijakan dan keputusan di lingkungan Kementerian ATR/BPN.

Ia menilai, pekerjaan di bidang pertanahan dan tata ruang menghasilkan produk hukum yang berdampak langsung terhadap hak masyarakat dan kepastian hukum atas tanah, sehingga setiap langkah harus diambil secara hati-hati dan terukur.

“Setelah pelatihan manajemen risiko didapatkan, yang terpenting adalah bagaimana pengetahuan itu bisa diimplementasikan. Karena pendekatan berbasis risiko harus tertanam dalam setiap proses pengambilan keputusan,” ujar Wamen Ossy saat memberikan pengarahan dan motivasi pada Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat Lanjut Tahun 2025, di Gedung BPSDM Kementerian ATR/BPN, Cikeas, Kamis (30/10/2025).

Ia menekankan, seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN harus mulai mengubah pola pikir dan perilaku dalam bekerja. Menurutnya, keterbukaan terhadap potensi masalah merupakan langkah awal dalam mencegah risiko yang lebih besar di masa mendatang.

“Jadi kita sudah mulai berpikir akan mitigasi risiko ke depan. Jika kita bertindak seperti ini, nanti apakah ada potensi masalah. Lalu jika ada potensi seperti ini, bagaimana penanggulangannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wamen Ossy mengatakan bahwa penerapan manajemen risiko juga merupakan bagian dari tuntutan global terhadap transparansi pelayanan publik.

“Kita tidak bisa lagi berlindung di balik alasan ini itu karena manajemen risiko memperkuat transparansi dalam setiap pelayanan untuk menciptakan good governance,” tuturnya.

Sebagai upaya mempersiapkan jajaran Kementerian ATR/BPN menuju tata kelola pemerintahan yang baik, pelatihan tersebut diikuti oleh 66 pejabat administrator, yang terdiri atas 63 Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) dari lokasi prioritas dan 3 Kepala Bagian Manajemen Risiko. Pelatihan dan sertifikasi Qualified Risk Management Professional (QRMP) Tahun 2025 berlangsung sejak Senin (27/10/2025) dan dijadwalkan berakhir pada Jumat (31/10/2025).

Di akhir arahannya, Wamen Ossy berpesan agar seluruh peserta pelatihan terus meningkatkan profesionalisme dan dedikasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Kementerian ATR/BPN memiliki harapan yang besar kepada Bapak dan Ibu peserta pelatihan ini karena Bapak/Ibu membawahi Kantah dengan volume layanan yang besar. Buktikan kepada kami bahwa Bapak/Ibu memang pantas berada di sana untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Pelatihan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ATR/BPN, Agustyarsyah, beserta jajaran. Ia menyampaikan bahwa setelah seluruh materi disampaikan kepada peserta, kegiatan akan ditutup dengan Uji Kompetensi sebagai syarat kelulusan.

 

pasang iklan di sini
octa vaganza